Veronica Koman Diancam Dibunuh: Karena Mereka Tahu Saya Benar soal Papua

Jum'at, 04 Oktober 2019 | 15:36 WIB
Veronica Koman Diancam Dibunuh: Karena Mereka Tahu Saya Benar soal Papua
Veronica Koman, pengacara sekaligus aktivis HAM yang kekinian diburu Polri dan pemerintah Indonesia. [SBS News]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Veronica Koman menerangkan, mengakses angka kematian yang akurat dari Papua dan Papua Barat sulit dilakukan karena ada "penguncian total di rumah sakit."

Orang Papua Barat juga sering menolak ke rumah sakit kalau terluka,karena takut dibunuh di sana.

"Itulah tepatnya tujuan pasukan keamanan, menguncinya, sehingga hanya versi pemerintah yang bisa diumumkan," katanya.

Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme Dan Militerisme melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8). [Suara.com/Arya Manggala]
Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme Dan Militerisme melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8). [Suara.com/Arya Manggala]

Media asing, disebutkan SBS News, juga sangat dilarang memasuki Papua Barat.

Baca Juga: Generasi Papua Muda Inspiratif Temui Moeldoko

Kantor berita yang berpusat di Sydney ini mengungkapkan, belakangan ini, Presiden Jokowi telah mengajak bertemu kelompok-kelompok pro-kemerdekaan ketika demonstrasi di seluruh negeri menyerukan demiliterisasi provinsi Papua.

Di lain sisi, Veronica Koman—yang memiliki tato Indonesia di lengan kirinya—tidak dapat kembali ke negara asalnya karena takut akan penganiayaan, tetapi memilih untuk melihat sisi positif dari situasi tersebut.

"Ini adalah awal yang baru, ini adalah babak baru," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI