Veronica Koman Diancam Dibunuh: Karena Mereka Tahu Saya Benar soal Papua

Jum'at, 04 Oktober 2019 | 15:36 WIB
Veronica Koman Diancam Dibunuh: Karena Mereka Tahu Saya Benar soal Papua
Veronica Koman, pengacara sekaligus aktivis HAM yang kekinian diburu Polri dan pemerintah Indonesia. [SBS News]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Persisnya, setelah lima demonstran Papua tewas dan 17 lainnya terluka akibat ulah pasukan militer Indonesia dalam tragedi yang dikenal sebagai peristiwa Paniai Berdarah.

"Saya berpikir pada saat itu... wow, kok tidak ada reaksi kemarahan? Anak-anak sekolah dibunuh oleh pasukan keamanan,'" katanya.

"Sudah menjadi misi pribadi saya untuk mengekspose apa yang terjadi di Papua Barat."

Pekan lalu, salah satu kerusuhan yang melibatkan pertumpahan darah selama 20 tahun belakangan terjadi lagi di Papua dan Papua Barat, dengan setidaknya 33 orang tewas di pusat kota Wamena.

Baca Juga: Generasi Papua Muda Inspiratif Temui Moeldoko

Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme Dan Militerisme melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8). [Suara.com/Arya Manggala]
Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme Dan Militerisme melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8). [Suara.com/Arya Manggala]

Cuplikan dari insiden tersebut, yang diperoleh SBS News, menunjukkan pasukan Indonesia melepaskan tembakan ketika para siswa SMA di Papua menggelar aksi unjuk rasa anti-rasisme.

Menurut pemerintah, sebagian besar korban tewas karena kebakaran. Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kemudian menyalahkan "kelompok kriminal bersenjata" tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Keluarga Diintimidasi

Saat ini, meskipun tinggal di luar negeri, Veronica Koman mengatakan, keluarganya di Indonesia masih dalam bahaya.

Bahkan, baru-baru ini, rumah keluarga Veronica Koman di Jakarta digerebek.

Baca Juga: Anggota DPR Menangis Ingat Konflik Papua, Sebut Sidang MPR Sandiwara

"Keluarga saya di Jakarta sudah pindah lebih dari sebulan terakhir untuk menghindari intimidasi itu," katanya, seraya menambahkan, banyaknya ancaman yang ia terima juga ditujukan kepada keluarganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI