Demo 30 September, Mahasiswa Unindra Diduga Jadi Korban Kekerasan Aparat

Jum'at, 04 Oktober 2019 | 11:04 WIB
Demo 30 September, Mahasiswa Unindra Diduga Jadi Korban Kekerasan Aparat
Mahasiswa Unindra bernama Ahmad Ghifari diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat ikut aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI, Senin (30/9/2019) lalu. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahasiswa Unindra bernama Ahmad Ghifari diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat ikut aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (30/9/2019) lalu. Bahkan, video yang memperlihatkan kekerasan terhadap Ghifari beredar di media sosial Twitter dan Instagram.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @reformasidikorupsi, terlihat punggung Ghifari merah-merah diduga akibat pukulan benda tumpul. Ghifari juga menujukkan luka pada bagian telinga dan di sekitar bibir.

Anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Progress, Yazid Fahmi, mengatakan Ghifari merupakan tim medis dan logistik aksi. Namun Ghifari ditangkap oleh aparat kepolisian.

"Iya betul mahasiswa Unindra atas nama Ahmad Ghifari menjadi korban kekerasan oleh aparat yang ditangkap pada tanggal 30 September 2019," ujar Yazid kepada Suara.com, Jumat (4/10/2019).

Baca Juga: Terungkap! 6 Polisi Bawa Senjata Api saat Demo Mahasiswa di Kendari

Meski demikian, Yazid meminta agar Ghifari yang bercerita ihwal kronologi penangkapan dan penyiksaan tersebut. Suara.com saat ini sedang mencoba menghubungi Ghifari terkait insiden kekerasan yang menimpanya.

Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/9). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/9). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Berikut kronologi yang ditulis oleh akun @reformasidikorupsi:

  1. Kurang lebih pukul 19.00 korban mundur ke belakang karena keadaan semakin panas/chaos.
  2. Karena dia merupakan bagian medis juga logistik, maka dia langsung pergi ke belakang untuk bagi-bagi air kepad kawan-kawan yang lain terkena gas air mata. Setelah keadaan mulai sedikit agak tenang, dia dan teman-temannya meminum kopi dan rehat sejenak.
  3. Tiba-tiba Ghifari dicekik oleh orang berbadan besar berbaju preman, dipukul dibawa ke POLDA, dalam perjalanan dia bercerita jika dia mendapatkan tindakan kekerasan. Mulai dari pantat ditusuk-tusuk oleh pemukul hingga dipukulin rame-rame. Sampai polda dia tetap dipukuli, saat di POLDA tidak sempat sadarkan diri, tak lama berselang Ghifar diintrograsi, hp disita motor entah kemana?
  4. Dalam proses pemeriksaan, Ghifar mendapat intimidasi. "Kalau minta minum ditampar, kencing ditendangin".

Barang hilang: HP, power bank, dan Motor vario.

Berbarengan dengan kejadian itu, kawan Ahmad Ghifar juga kehilangan uang sebesar 2 juta rupiah. Luka yang diderita Ghifar mulai dari tangan karena nangkis pukul, dan luka-luka dipunggung, bibir, juga belakang telinga.

Baca Juga: Usai Temui Jokowi, Forum Rektor Minta Mahasiswa Menahan Diri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI