Pengamat Politik Asing: Ancaman Pembunuhan ke Veronica Koman Masalah Serius

Jum'at, 04 Oktober 2019 | 05:04 WIB
Pengamat Politik Asing: Ancaman Pembunuhan ke Veronica Koman Masalah Serius
Mama Yosepa Alomang, pejuang hak asasi manusia Papua, bersama pengacara Aliansi Mahasiswa Papua Veronica Koman. [Jubi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengacara sekaligus aktivis Papua Veronica Koman mendapat dukungan dari pengamat politik asing Aaron Connelly.

Dukungan itu disampaikan Aaron Connelly melalui Twitter, Kamis (3/10/2019). Ia mengatakan, ancaman pembunuhan yang diterima Veronica Koman adalah masalah serius.

Pasalnya, menurut Aaron Connelly, pekerjaan Veronica Koman memang sangat berisiko.

Apalagi, kata dia, dalang di balik pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib saat ini memiliki posisi yang kuat.

Baca Juga: Kasus Papua dan Aktivis Veronica Koman Sampai ke Sidang Dewan HAM PBB

"Ancaman kematian terhadap @VeronicaKoman harus ditanggapi dengan serius, mengingat sensitivitas pekerjaannya dan fakta bahwa mereka yang memerintahkan pembunuhan Munir diberdayakan oleh pemerintah saat ini," tulis @ConnellyAL.

Cuitan Aaron Connelly - (Twitter/@ConnellyAL)
Cuitan Aaron Connelly - (Twitter/@ConnellyAL)

Komentar itu diutarakan Aaron Connelly untuk video unggahan kantor berita Australia SBS News, yang menayangkan wawancara Veronica Koman.

Dalam video berdurasi tiga menit 45 detik itu, Veronica Koman mengaku, dua tahun belakangan makin sering mendapat ancaman pembunuhan dan pemerkosaan secara online.

Selain itu, keluarganya di Jakarta juga diintimidasi sampai harus berpindah-pindah.

Tindakan tersebut dialami keluarganya setelah Veronica Koman ditetapkan tersangka pada Rabu (4/9/2019) atas tuduhan menyebarkan konten berita bohong atau hoaks provokatif terkait peristiwa di Papua dan Papua Barat.

Baca Juga: Pejuang HAM Mama Yosepha: Tuhan Utus Veronica Koman Jadi Mama Papua

Kerusuhan terkait Papua mulai memanas tahun ini sejak Agustus lalu, hingga muncul tuntutan referendum Papua. Kerusuhan pun terjadi di berbagai daerah di Papua dan Papua Barat hingga menewaskan puluhan orang, dan banyak korban terluka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI