Menurut akun @akuitudina, guru TK diibaratkan memberikan pondasi kepada anak. Nantinya, di pondasi itu akan berdiri bangunan yang menjulang. Jika pondasi itu salah, sangat mustahil bangunan di atasnya bisa berdiri tinggi.
"Begitupun dengan guru TK. Saat tidak mampu memberi stimulus yang tepat sesuai perkembangannya, pertumbuhan anak di kemudian hari pun akan mengalami gangguan. Gangguan di sini bukan berarti idiot lho ya, tapi bisa jadi kurang maksimalnya perkembangan salah satu aspek di atas. Kalau soal idiot itu ada bahasannya sendiri. Namun, juga bukan 100 persen itu kesalahan guru TK kalau aspek-aspek perkembangannya kurang maksimal. Ada faktor pengasuhan orang tua yang mungkin tidak sejalan dengan yang sudah diusahakan oleh guru di sekolah, faktor lingkungan juga bisa," cuit akun @akuitudina.
Akun @akuitudina juga memberikan secara rinci faktor persiapan yang kerap dilakukan olah guru TK. Ini untuk menunjukkan betapa rumitnya atau tidak gampang menjadi seorang guru TK.
Berikut cuitan @akuitudina:
"Mulai dari pagi, guru-guru TK sudah di sekolah lebih awal dari pada anak-anak agar saat anak datang sudah ada yang menyapanya dan sudah menata/menyiapkan media yang nantinya akan dipergunakan dalam kegiatan anak. Menyapa anak dengan senyuman yang tulus meski mungkin guru ada masalah."
"Saat kegiatan bermain sambil belajar (bukan belajar sambil bermain lho ya, silahkan direnungi perbedaannya), guru dengan sabar menghadapi segala ke-aktifan anak dan harus bisa meresponnya agar anak tidak merasa diabaikan."
"Saat anak-anak istirahat, jangan pikir guru-guru TK bisa istirahat layaknya guru SD, SMP, ataupun SMA. Mereka tetap masih berkegiatan menjaga anak-anak yang berlarian ke sana ke mari, menjaga anak yang panjat sana panjat sini."
"Memberikan pembiasaan anak untuk toilet training, dan siap tanggap dengan keadaan yang tiba-tiba membutuhkan otak berpikir untuk bisa menyelesaikannya (seperti anak bertengkar, anak berebut, anak jatuh)."
"Saat waktu pulang sekolah datang, guru TK pun belum bisa langsung pulang. Mereka masih menjaga anak-anak yang belum dijemput orang tuanya dan memastikan yang menjemput anak adalah orang tua ataupun kerabatnya (ingatkan kasus penculikan anak dengan modus menjemput anak di sekolah)."
Baca Juga: Shahnaz Haque Berbagi Ilmu dengan 500 Guru TK
Pekerjaan guru TK bukan hanya sampai di situ. Setelah anak-anak dijemput semua, guru TK belum bisa pulang. Mereka harus merapikan segala sesuatu untuk keesokan harinya.