Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan tegas mendukung politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2019 - 2024. Pernyataan itu disampaikan menjelang pemilihan Ketua MPR.
"Kalau PPP secara terbuka saya sampaikan kami mendukung Bamsoet untuk menjadi ketua MPR," kata Ketua Fraksi PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Untuk PPP sendiri tidak khawatir dengan kursi pimpinan MPR RI. Berdasarkan dengan UU MD3 serta Pasal 19 Tata Tertib MPR disebutkan bahwa pimpinan MPR berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 1 orang ketua dan 9 orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota MPR.
"Kalau peluang pimpinan MPR itu kan semua dapat. Jadi memang baik dalam UU MD3 maupun tatib MPR itu sudah ditetapkan bahwa masing-masing fraksi dan kelompok anggota DPD itu mendapat satu jatah pimpinan MPR," tandasnya.
Baca Juga: Selain PAN, Gerindra, Golkar dan PKB Juga Incar Kursi Ketua MPR
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Gerindra Ahmad Muzani mengklaim banyak mendapatkan dukungan dari sejumlah fraksi untuk maju mengisi kursi Ketua MPR.
Ahmad Muzani bahkan sempat berharap kepada pesaingnya, yakni Bambang Soesatyo atau Bamsoet bisa mengalah.
Muzani mengatakan bahwa fraksi Partai Gerindra di MPR RI sudah jelas mengajukan nama dirinya sebagai perwakilan untuk posisi pimpinan. Di sisi lain, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun menunjuk dirinya dengan harapan bisa menduduki kursi ketua MPR.
"Kenapa? Karena demokrasi yang indah, demokrasi yang bagus, itu apabila ada berbagi peran dalam proses kelembagaan negara," kata Muzani di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Selasa (1/10/2019).
Kini kursi ketua MPR RI juga diincar oleh Partai Golkar dengan mengusung nama Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Muzani menyampaikan kepada Bamsoet untuk mengikhlaskan kursi ketua MPR RI kepada Gerindra.
Baca Juga: Harapan Besar KPK di Hari Pelantikan Anggota MPR, DPR dan DPD
"Nanti mudah-mudahan Bamsoet nanti mengalah untuk konsensus, ya wis, Gerindra saja. Ya alhamdulilah, itu selesai," ujarnya.