Maaf Gubernur Papua untuk Perantau Minang Atas Insiden Rusuh di Wamena

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 02 Oktober 2019 | 10:20 WIB
Maaf Gubernur Papua untuk Perantau Minang Atas Insiden Rusuh di Wamena
Gubernur Papua Lukas Enembe. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Papua Lukas Enembe secara khusus menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Minang atau warga Sumatra Barat atas insiden amuk massa di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua pada 23 September 2019 lalu.

Permintaan maaf itu disampaikan Lukas Enembe dalam sebuah wawancara khusus terkait penanganan korban peristiwa Wamena di Gedung Negara Provinsi Papua, Selasa (1/10/2019) pukul 22.00 WIT yang dilansir Jubi, Rabu (2/10/2019).

Di ujung wawancara tersebut, Gubernur Lukas Enembe memberikan pesan khusus kepada masyarakat Sumatra Barat.

“Pesan saya kepada masyarakat Sumatra Barat, karena saya sudah dinobatkan sebagai Sutan Rajo Panglimo Gadang beberapa tahun lalu, saya memohon maaf. Percuma saya pakai gelar Sutan Rajo Panglimo Gadang tapi tidak mampu menjaga (masyarakat asal Sumatra Barat) dari peristiwa yang terjadi di Wamena. Saya, atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Papua, memohon maaf kepada masyakarat Sumatra Barat,” ujar Lukas Enembe.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kirim Bantuan ke Ambon dan Wamena

Kejadian tersebut, kata Enembe, terjadi tanpa diduga semua pihak. Saat peristiwa terjadi di Kabupaten Jayawijaya ia sedang berada di Kota Jayapura.

“Ini di luar dugaan kita semua, tidak tahu akan seperti ini, kejadiannya tiba-tiba,” katanya.

Ia berpesan kepada perantau Sumatra Barat di Papua, khususnya di Wamena dan sekitarnya agar tidak gentar dan khawatir dengan kejadian tersebut.

“Mereka (para perantau Minang) tetap kita terima sebagai keluarga dan saudara dari masyarakat Nusantara,” ujarnya.

Karena itu, Enembe berharap para perantau dari Sumatra Barat masih tetap berusaha dan melanjutkan usaha di Papua. Gubernur Enembe meminta agar masyarakat di Wamena dan sekitarnya yang terdampak kerusuhan pada Senin, 23 September 2019 untuk kembali membangun usaha mereka.

Baca Juga: Kisah Pilu Erizal yang Kehilangan Anak dan Istri dalam Kerusuhan Wamena

“Dengan kejadian ini jangan tinggalkan Papua, semua orang asal Sumbar di Tanah Papua tidak boleh pergi. Bangun kembali toko agar ekonomi di Papua bisa tumbuh kembali,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI