Suara.com - Polisi sempat meringkus sebanyak 173 orang terkait demo mahasiswa dan pelajar di DPR RI pada Senin (30/9/2019) yang berujung ricuh. Dari total ratusan ribu orang itu, polisi juga sempat menangkap dua pelajar SD.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, mereka yang terjaring sedang berada di trotoar di depan kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, Selasa (1/10/2019) kemarin. Selain itu, mereka ditemukan dalam keadaan tidur-tiduran di sekitar terminal dan stasiun.
"Banyak anak-anak yang terlihat seperti anak sekolah pada tergeletak tidur di trotoar depan Kejari dan seputaran terminal serta stasiun Tanjung Priok," kata Budhi saat dikonfirmasi, Rabu (2/10/2019).
Budhi menyebut jika para pelajar yang terjaring ditemukan dalam keadaan lapar. Polisi pun langsung membawa mereka ke Polres Metro Jakarta Utara.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Terancam Aksi Demonstrasi yang Tak Berkesudahan
"Atas laporan (masyarakat) tersebut kemudian anggota kami mengecek dan karena mereka terlihat terlantar kemudian diamankan ke Mapolres untuk diberi makan minum dan perlindungan lainnya," sambungnya.
"Ternyata mereka rata-rata habis ikut demo tanggal 30 malam di seputaran DPR RI dan hendak pulang ke daerahnya (ada yang Cirebon, Cikampek, Sumedang bahkan Kuningan). Saat mengamankan tersebut, ternyata ada 2 anak yang juga abis ikut demo setelah ditanya ternyata anak SD kelas 6 di Cikampek," papar Budhi.
Budhi berujar, mereka ikut aksi unjuk rasa lantaran diiming-imingi sejumlah uang. Namun pada kenyataannya, uang tersebut tak diberikan.
"Dijanjiiin (dibayar), katanya dibayar kalau udah nyampe sana, setelah nyampe sana nyari yang mau ngasih enggak ketemu. Makanya ada sebagian yang balik kanan ada sebagian yang lanjut karena terprovokasi," tutupnya.
Baca Juga: Aksi Demonstrasi Jadi Berkah untuk Pedagang Masker dan Handuk