Dilarang Bergerak ke DPR, Mahasiswa: Kami Bakal Kasih Bunga ke Polisi!

Selasa, 01 Oktober 2019 | 13:43 WIB
Dilarang Bergerak ke DPR, Mahasiswa: Kami Bakal Kasih Bunga ke Polisi!
Mahasiswa kembali berunjuk rasa di DPR RI bersamaan dengan pelantikan anggota dewan baru. (Suara.com/Fakhri).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah mahasiswa kembali menggelar aksi demonstrasi di kawasan gedung DPR RI, Rabu (1/10/2019) siang. Dalam aksi kali ini, para pendemo dari berbagai kampus tersebut membawa bunga.

Pantauan Suara.com, massa aksi yang didominasi dari mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Namun aksi ini dilakukan di depan gedung TVRI, Jalan Gerbang Pemuda karena tidak tidak diberikan izin sampai ke gerbang depan gedung DPR.

"Kami ini masih ditahan sama polisi, makanya kami aksi di sini," ujar Presiden BEM UNJ, Muhammad Abdul Basit di lokasi aksi, Selasa (1/10/2019).

Mahasiswa kembali berunjuk rasa di DPR RI bersamaan dengan pelantikan anggota dewan baru. (Suara.com/Fakhri).
Mahasiswa kembali berunjuk rasa di DPR RI bersamaan dengan pelantikan anggota dewan baru. (Suara.com/Fakhri).

Bunga yang dibawa massa aksi rencananya akan diberikan kepada pihak kepolisian. Hal ini dilakukan sebagai bukti aksi yang dilakukan adalah demonstrasi damai tanpa kerusuhan.

Baca Juga: Viral Video Ricuh Sweeping di KRL, Polisi Keluarkan Pistol ke Pelajar

"Nanti di akhir akan kami berikan bunganya ke kepolisian," jelasnya.

Mahasiswa kembali berunjuk rasa di DPR RI bersamaan dengan pelantikan anggota dewan baru. (Suara.com/Fakhri).
Mahasiswa kembali berunjuk rasa di DPR RI bersamaan dengan pelantikan anggota dewan baru. (Suara.com/Fakhri).

Selain itu, massa aksi ini ingin menyuarakan kalimat tuntaskan reformasi. Menurut Basit selain melalui aksi, tuntutan itu disuarakan juga di media sosial.

"Kami tulis di media sosial #kawaldariawal dam #tuntaskanreformasi di media sosial masing-masing," pungkasnya.

Aksi ini mendapatkan penjagaan dari petugas kepolisian yang mengenakan tameng, helm dan tongkat. Sebagian ruas jalan tertutup namun masih bisa dilalui pengendara.

Baca Juga: Dihadang Aparat, Pelajar STM di Bekasi: Woy Maju, Jangan Mundur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI