Beredar Video Anak STM Dikeroyok Aparat di SPBU, Warganet: Pengecut

Selasa, 01 Oktober 2019 | 08:42 WIB
Beredar Video Anak STM Dikeroyok Aparat di SPBU, Warganet: Pengecut
Anak STM dikeroyok sejumlah aparat. (Twitter).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagai ulah yang melibatkan anak STM masih menjadi sorotan, seperti halnya dengan video pengeroyokan kali ini.

Di media sosial, tersebar video aksi pemukulan yang diduga dilakukan sejumlah aparat kepolisan kepada seorang anak STM.

Dalam keterangan yang diunggah akun Twitter @Whitebaret, dituliskan bila peristiwa tersebut terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang berlokasi di Jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Di pom bensin penjernihan, siswa STM di hajar polisi!!," demikian cuitannya.

Baca Juga: Tantang Polisi Duel Tangan Kosong, Aksi Anak STM Ini Viral

Terlihat dari video yang beredar, awalnya sejumlah aparat yang mengerubungi seseorang. Tiga orang diantaranya lantas melakukan tindak pemukulan kepada orang yang telah diamankan.

Tak lama, beberapa orang lainnya turut dalam aksi pemukulan itu. Sementara bunyi tembakan juga terdengar dari lokasi kejadian.

Setelah diamankan, anak STM tersebut digelandang menuju jalanan di depan SPBU. Ia yang berusaha melakukan perlawanan kembali dikeroyok sejumlah aparat yang sejak tadi mengincarnya.

Hingga saat ini, video itu telah disaksikan sebanyak 307 ribu kali. Warganet pun ramai memberikan kecaman seperti ini.

"Tahu perbedaan antara zionis israel dengan mereka-mereka yang di video Sama-sama ndak ada bedanya!!! Sama-sama penganut 'protocol of zion' kali yaa?" tanya seorang warganet.

Baca Juga: Azan Isya Berkumandang, Anak STM vs Polisi Gencatan Bentrok

"Pengecut!!, anak kecil dikeroyok kayak gini??? itu anak belasan tahun. Bagaimana anak-anak itu tidak mendendam pada kalian, giliran dikejar-kejar siswa nangis ketakutan, pengecut lah kalian," timpal seorang warganet.

Kendati demikian, sampai berita ini dimuat belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak terkait.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI