Suara.com - Posko medis demonstran anti-UU KPK, RKUHP serta RUU bermasalah lainnya di BNI Pejompongan ditembaki aparat kepolisian memakai gas air mata, Senin (30/9/2019) malam.
Alhasil, pantauan Suara.com, posko medis demonstran dipindah ke pom bensin Pejompongan.
Kekinian, posko medis mahasiswa dan pelajar tersebut kekurangan tenaga dan logistik, terutama oksigen.
Kerusuhan ikut pecah di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019) malam. Kejadian ini merupakan rentetan kerusuhan imbas demonstrasi di kawasan gedung DPR RI.
Baca Juga: Mahasiswa dan Pelajar Korban Bentrok Dibawa ke Universitas Atma Jaya
Dirawat di RSAL
Pantauan Suara.com di lokasi, sekitar pukul 21.50 WIB, massa aksi mulai berkumpul di sekitar Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo. Tak lama, kepolisian menembakan gas air mata ke arah kerumuman massa.
Massa lantas berhamburan berlarian ke arah berlawanan dari arah kedatangan polisi. Pasukan TNI yang berjaga di sekitar RSAL langsung menutup gerbang.
Mereka meminta agar orang-orang di dalam rumah sakit yang didominasi massa aksi sebelumnya agar tidak keluar.
"Jangan keluar, kalau mau keluar, keluar sekalian. Masuk ke dalam semua jangan dekat pagar," ujar salah seorang petugas berpakaian marinir di lokasi, Senin (30/9/2019).
Baca Juga: Sempat Kondusif, Bentrok Pelajar vs Aparat Kembali Terjadi di Mapolda Metro
Petugas TNI itu menganggap kalau massa mendekati pintu pagar, maka kepolisian akan mencurigai sebagai perusuh. Hal ini dianggap akan membahayakan korban yang sedang dirawat.
"Kamu kasihan sama teman kamu yang lagi dirawat di dalam. Jangan ada yang ke luar," tegasnya.