Demonstran Hong Kong Dukung Aksi Mahasiswa dan Anak STM di Indonesia

Senin, 30 September 2019 | 19:41 WIB
Demonstran Hong Kong Dukung Aksi Mahasiswa dan Anak STM di Indonesia
Suasana ricuh di belakang Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/9). [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deretan aksi massa yang belakangan digelar di berbagai daerah di Indonesia mendapat simpati dari demonstran Hong Kong.

Di Twitter, foto-foto bukti dukungan tersebut telah tersebar luas. Salah satunya memperlihatkan tulisan "Stand with Indonesia" dari cat semprot pada sebuah dinding.

Sementara itu, foto lainnya menunjukkan tulisan "Solidaritas dengan Buruh Tani Mahasiswa Indonesia!!!" dengan media serupa.

Tak hanya itu, kertas bertuliskan "Reformasi Dikorupsi Mendukung Mahasiswa Hong Kong Support Indonesia" juga menempel pada tiang listrik yang diyakini berlokasi di Hong Kong.

Baca Juga: Azan Magrib, Mahasiswa di Solo Masih Orasi, Massa: Hoy Azan, Berhenti Dulu

Pengguna akun Twitter @alexhker pun terang-terangan menyerukan dukungannya di Twitter untuk para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di Indonesia.

Dukungan untuk aksi massa di Indonesia dari Hong Kong - (Twitter/@Lini_ZQ)
Dukungan untuk aksi massa di Indonesia dari Hong Kong - (Twitter/@Lini_ZQ)

"Stay strong! Hongkongers will stand with Indonesia! May democracy and freedom reign everywhere (Tetaplah kuat! Masyarakat Hong Kong akan membela Indonesia! Semoga demokrasi dan kebebasan ditegakkan di mana-mana -red) #HidupMahasiswa #HongKongProtests #929GlobalAntiTotalitarian," cuit Alex, Selasa (24/9/2019).

Tak hanya itu, Alex juga mengunggah foto karya origami berbentuk burung dengan warna merah dan putih, seperti bendera Indonesia.

"Hong Kong is standing with Indonesia! (Hong Kong berjuang bersama Indonesia -red) #birdfoldingchallenge #929GlobalAntiTotalitarianism #929globalmarch #HidupMahasiswa #HongKongProtests," tambahnya, menyertai foto burung kertas.

Kepada Reuters, Alex, aktivis sekaligus mahasiswa di Chinese University of Hong Kong, mengatakan bahwa dia mengetahui gerakan di Indonesia itu melalui Twitter.

Baca Juga: Masuk Barisan Gejayan Memanggil 2, Anak STM Disambut Riuh Mahasiswa

Ia pun mencuitkan beragam tagar untuk membangkitkan solidaritas terhadap mahasiswa Indonesia.

Dukungan untuk aksi massa di Indonesia dari Hong Kong - (Twitter/@alexhker)
Dukungan untuk aksi massa di Indonesia dari Hong Kong - (Twitter/@alexhker)

Dikutip dari Reuters, Jumat (27/9/2019), Alex menggunakan bantuan Google Translate untuk menunjukkan dukungannya menggunakan Bahasa Indonesia.

Saat diwawancara, Alex menolak untuk memberikan nama belakangnya.

Demo mahasiswa terus bergulir di Indonesia sejak Senin (23/9/2019). Selain Jakarta, mahasiswa Yogyakarta, Surabaya, Malang, Kendari, hingga Makassar dan berbagai kota lainnya juga menyuarakan protes terhadap pemerintahan.

Yang terbaru, pada Senin (30/9/2019), massa yang terdiri dari buruh, mahasiswa, dan pelajar melakukan demonstrasi di sekitar Gedung DPR RI.

Dalam aksi kali ini mereka membawa tujuh tuntutan. Di antaranya menolak RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, dan RUU Ketenegakerjaan.

Dukungan untuk aksi massa di Indonesia dari Hong Kong - (Twitter/@alexhker)
Dukungan untuk aksi massa di Indonesia dari Hong Kong - (Twitter/@alexhker)

Selain itu, mereka juga mendesak pembatalan UU KPK yang baru disahkan dan UU SDA. Massa juga menuntut agar RUU PKS dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga segera disahkan.

Kemudian massa juga meminta agar pimpinan KPK terpilih dibatalkan karena dianggap bermasalah. Pihak TNI dan Polri juga diminta agar tidak menduduki jabatan sipil.

Massa mendorong pula penghentian kriminalisasi aktivis. Ada juga tuntutan mengenai karhutla di beberapa wilayah. Pihak pembakar hutan diminta agar segera dipidanakan dan dicabut izinnya.

Terkait kemanusiaan, massa meminta agar pelanggaran HAM dituntaskan, pelanggar dari lingkup pejabat ditindak dan hak-hak korban dipulihkan.

Tuntutan baru adalah permintaan pengusutan kasus kekerasan kepolisian dan tewasnya mahasiswa karena aksi di beberapa daerah.

Sementara itu, di Hong Kong sendiri massa telah melancarkan aksi unjuk rasa menolak RUU ekstradisi sejak awal Juni.

Para demonstran menyerukan protes terhadap rencana pemerintah Hong Kong untuk memberlakukan undang-undang yang akan mengizinkan ekstradisi, atau penyerahan pelaku kejahatan, ke China.

Mereka khawatir terhadap sistem pengadilan China, di mana perlindungan hukumnya tidak dapat dijamin dan kerap dipolitisasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI