Suara.com - Massa aksi Solo Bergerak mulai berdatangan di depan gedung DPRD Solo, Jawa Tengah, Senin (30/9/2019). Sejumlah polwan terlihat membawa setangkai bunga mawar. Bunga itu rencananya diberikan kepada para peserta aksi.
Akan tetapi, belum sempat memberikan bunga mawar, seorang orator sudah menginstruksikan agar peserta menolak pemberian dari polwan tersebut.
"Jangan ada yang mau menerima bunga itu. Itu tanda cinta, tapi cinta mereka palsu," teriak sang orator yang diikuti oleh seluruh peserta.
Mendengar penolakan tersebut, Polwan yang bertugas tidak jadi membagikannya kepada peserta aksi.
Baca Juga: Ada Makan Gratis untuk Mahasiswa Aksi Gejayan Memanggil 2, Cek di Sini
Sementara pantauan Suara.com, aksi massa tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dan juga warga, tetapi juga para pelajar.
Para pelajar terlihat di barisan depan dengan menggunakan seragam mereka. Jumlah peserta aksi terus berdatangan dan memadati jalan Adi Sucipto yang ada di depan gedung DPRD Solo.
Kapolresta Solo Ajun Komisaris Besar Andy Rifai mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi pelajar yang ikut dalam aksi massa.
"Tadi kami sudah mengamankan sejumlah siswa, mereka bukan dari Solo tetapi luar Solo," katanya.
Untuk pengamanan, Andy menambahkan, pihaknya tetap menyiagakan mobil meriam air. Selain itu, petugas juga membawa gas air mata.
Baca Juga: 2 Mahasiswa Tewas, Aktivis Muhammadiyah: Kami Tuntut Kapolri Tito Mundur!
"Kalau senjata kami tidak membawa, baik itu senjata yang peluru karet maupun peluru tajam tidak ada. Pada aksi yang sebelumnya, kami juga tidak membawa senjata," tuturnya.