Suara.com - Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman mengaku bertanggung jawab atas tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi, tetapi membantah memerintahkan pembunuhan tersebut.
Ditanya dalam sebuah wawancara dengan CBS News apakah dia memerintahkan pembunuhan Khashoggi, bin Salman mengatakan "tidak sama sekali".
“Ini adalah kejahatan keji. Tapi saya mengambil tanggung jawab penuh sebagai pemimpin di Arab Saudi, terutama karena itu dilakukan oleh individu yang bekerja untuk pemerintah Saudi,” ujar dia dilansir dari laman Kantor Berita Anadolu, Senin (30/9/2019).
Khashoggi, jurnalis sekaligus kontributor The Washington Post, terbunuh dalam sebuah operasi tak lama setelah dia memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Baca Juga: Penyidik: Ada Bukti Kuat Putra Mahkota Saudi Terlibat Pembunuhan Khashoggi
Setelah serangkaian penjelasan yang berubah-ubah, Riyadh berusaha menjatuhkan kesalahan pada operasi rendisi yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pembunuhan itu telah memicu kecaman internasional di mana PBB menyerukan penyelidikan tentang peran bin Salman dalam operasi pembunuhan tersebut.
Hingga saat ini, jasad Khashoggi belum juga ditemukan.
Ketika ditanya tentang CIA yang menyimpulkan bahwa dirinya secara pribadi memerintahkan pembunuhan Khashoggi, bin Salman mengatakan: “Saya harap informasi ini dapat disampaikan. Jika ada informasi yang menuntut saya, saya harap ini disampaikan kepada publik.”
"Hari ini, investigasi sedang dilakukan. Dan begitu dakwaan terbukti terhadap seseorang, terlepas dari pangkatnya, dia akan dibawa ke pengadilan, tanpa terkecuali," tambah dia.
Baca Juga: Anak-anak Khashoggi Dilaporkan Terima Suap Rumah dan Uang dari Arab Saudi