Soal Kekerasan Kepada Mahasiswa, Wasekjen Demokrat Minta Kapolri Mundur

Minggu, 29 September 2019 | 11:41 WIB
Soal Kekerasan Kepada Mahasiswa, Wasekjen Demokrat Minta Kapolri Mundur
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberi keterangan pada wartawan usai meninjau rutan cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jabar, Kamis (10/5). [Antara//Indrianto Eko Suwarso]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik meminta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mundur dari jabatannya. Desakan mundur digaungkan terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oknum aparat kepolisian terhadap sejumlah mahasiswa saat menggelar aksi demonstrasi di sejumlah wilayah.

Permintaan Tito untuk mundur dari jabatan itu disampaikan Rachland lewat akun Twitter pribadinya @RachlanNashidik. Awalnya Rachland me-retweet unggahan video yang diunggah akun Twitter @kampus_UMI.

Dalam video berdurasi 21 detik yang diunggah akun @kampus_UMI menyebutkan telah terjadi penabrakan terhadap massa aksi demonstrasi oleh aparat kepolisian dengan menggunakan mobil Pengurai Massa di depan Nipah Mall pada Jumat (27/9) lalu.

Atas hal itu, Rachland pun menilai apa yang dilakukan oknum aparat kepolisian tersebut telah melampaui batas. Tito sebagai Kapolri dinilai harus bertanggung jawab dengan melepaskan jabatannya.

Baca Juga: Barracuda Hantam Mahasiswa di Makassar, Polisi: Hanya Tertabrak

"Pak Tito, ini sudah jauh melampaui batas. Tegakkan akuntabilitas pada kasus-kasus brutalitas polisi ini. Lalu Anda secara ksatria letakkan jabatan karena semua ini terjadi di bawah kepemimpinan Anda," kicau Rachland seperti dikutip Suara.com pada Minggu (29/9/2019).

Cuitan Rachland Nashidik minta Kapolri Mundur. (Capture Twitter)
Cuitan Rachland Nashidik minta Kapolri Mundur. (Capture Twitter)

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani membenarkan adanya mahasiswa yang tertabrak kendaraan milik personel kepolisian saat aksi demonstrasi. Mahasiswa tersebut belakang diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa, bernama Dicky Wahyudi.

"Jadi sekarang korban nak Dicky Wahyudi sudah dalam tahap pemulihan setelah operasi. Memang sang korban Dicky awalnya luka parah kami berharap korban Dicky bisa lekas sembuh kembali,” ujar Dicky Sondani.

Dicky Sondani juga mengklarifikasi terkait informasi yang menyebut mahasiswa dilindas barracuda. Dicky mengatakan yang sebenarnya terjadi, mahasiswa tersebut hanya sebatas ketabrak dan terkena luka benturan di dada.

"Jadi hanya kelihatannya tergilas, padahal tidak. Hanya tertabrak dan terkena luka benturan di sekitar dada," katanya.

Baca Juga: Investigasi Kematian Dua Mahasiswa UHO, Polisi Libatkan Ombudsman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI