Suara.com - Eks anggota Presidiun Alumni (PA) 212 Faizal Assegaf mengaku prihatin dengan aksi mahasiswa yang berujung ricuh terkait penolakan RUU bermasalah.
Hal itu diungkapkan Faizal melalui jejaring Twitter pribadinya. Ia menyebut, aksi mahasiswa serupa dengan perusuh suporter sepak bola.
Tak sekadar menyoroti aksi unjuk rasa mahasiswa, pemerhati politik itu menyinggung demo yang membawa nama besar agama.
"Prihatin: Aksi-aksi mahasiswa mirip perusuh suporter sepak bola. Sementara "parade radikalis" berjubah agama hasut rakyat untuk dirikan negara Khilafah," tulis Faizal Assegaf, Sabtu (28/9/2019).
Baca Juga: Bapak Bunuh Anak, Menang Sitepu Ikut Serang Istri saat Dipeluk
Lebih lanjut, Faizal juga mengkritisi para provokator demo anarkis yang disebut menggunakan kedok sebagai aktivis hak asasi manusia.
"Lucunya, LSM bertopeng HAM binaan gembong Century getol provokasi aneka demo anarkis untuk mengadu domba sesama anak bangsa," imbuhnya.
Sementara dalam cuitan sebelumnya, eks anggota PA 212 menduga aksi mahasiswa ditunggangi pihak tertentu yang ingin menggagalkan pelantikan Presiden Jokowi untuk periode selanjutnya.
"Aksi-aksi kekerasan yang terus berlanjut, makin membuktikan demo segelintir kelompok mahasiswa abal-abal disetting untuk menyulut huru-hara nasional. Target para dalang & gerombolan radikalis adalah membatalkan pelantikan Presiden @jokowi yang telah dipilih oleh hampir 90 juta rakyat," kata Faizal Assegaf.
Seperti diketahui, terjadi bentrokan antara mahasiswa dan aparat dalam demonstrasi di depan gedung DPR yang berakhir ricuh pada Selasa (24/9/2019).
Baca Juga: Temuan Tas Mencurigakan di Hotel Sultan, Polisi: Ada Orang yang Melempar
Pasukan Brimob menembakkan meriam air dari mobil water ctaannon hingga membuat mahasiswa kocar-kacir, lari dari depan gedung DPR. Kericuhan kemudian mencatatkan sejumlah besar mahasiswa harus dirawat di rumah sakit, beberapa di antaranya dengan kondisi cukup parah.