KPAI: Narasi Jihad untuk Ajak Anak-anak Demo Tak Tepat

Sabtu, 28 September 2019 | 17:42 WIB
KPAI: Narasi Jihad untuk Ajak Anak-anak Demo Tak Tepat
Sejumlah massa dari berbagai ormas Islam melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Monas, Jakarta, Sabtu (28/9). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menyoroti soal ajakan para pelajar untuk turut berpartisipasi dalam Aksi Mujahid 212, Selamatan NKRI yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019).

Susanto mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bisa mencegah anak-anak ikut terlibat dalam aksi demonstrasi. 

Susanto mengatakan bahwa ajakan tersebut beredar melalui aplikasi WhatsApp. Meskipun kebenaran dari ajakan tersebut belum bisa dipastikan secara resmi, namun Susanto menilai mesti ada pihak yang bisa mencegah adanya upaya mengajak anak-anak.

"Anak perlu dicegah agar tak terinspirasi terlibat," kata Susanto melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (28/9/2019).

Baca Juga: Anak-anak Ikut Aksi Mujahid 212, KPAI: Tiduran di Aspal hingga Merokok

Alasan Susanto menyampaikan hal tersebut ialah karena penggunaan narasi-narasi jihad untuk mengajak melakukan demonstrasi di jalanan merupakan hal yang kurang tepat dan perlu diluruskan. Apalagi kalau dilihat dari umurnya, anak-anak masih termasuk dalam usia tumbuh kembang dan mesti dilindungi dari segala bentuk potensi negatif. 

"Termasuk kerentanan menjadi korban dari hal-hal yang tak terprediksi saat demonstrasi berlangsung," ujarnya. 

Oleh karena itu, Susanto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bisa berupaya turut mencegah anak-anak usia sekolah agar tidak terprovokasi dengan narasi-narasi jihad yang biasa disampaikan dalam ajakan demonstrasi. 

"Agar tidak terprovokasi narasi-narasi jihad dalam ajakan demonstrasi sebagaimana beredar di medsos dan mencegah anak agar tidak ikut demonstrasi," tandasnya.

 

Baca Juga: Aksi Mujahid 212, Politikus PSI: Seruan dan Poster Beda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI