Suara.com - Sejumlah jurnalis mendapat intimidasi dari aparat keamanan saat meliput demonstrasi penolakan rancangan undang-undang kontroversial di beberapa wilayah di Indonesia beberapa waktu lalu.
Menanggapi insiden tersebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan aparat keamanan sudah seharusnya melindungi jurnalis saat meliput peristiwa.
Fahri mengatakan, apabila aparat keamanan sudah melihat kartu identitas yang digunakan jurnalis saat di lokasi, justru tidak boleh diintimidasi.
"Bahkan, dia (jurnalis) harus melindungi, kalau jurnalisnya diserang itu aparat harus melindungi jurnalis," kata Fahri di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen pada Jumat (27/9/2019).
Baca Juga: Ini Kicauan Jurnalis Dandhy Laksono yang Dipermasalahkan Polisi
Menurut Fahri, sebuah pemberitaan itu diperlukan, baik oleh jurnalis maupun aparat keamanan.
"Jangan sampai jurnalis mengalami kekerasan akhirnya dia sebel, kebaikan dari aparat dia enggak umumkan, yang penderitaan di sebelah demonstran dia umumkan terus," ujarnya.
Menurutnya hal tersebut justru akan menimbulkan efek musuh bersama atau common enemy. Seharusnya, baik dari aparat keamanan maupun jurnalis, mesti adanya koordinasi ketika sama-sama bekerja di lapangan.
"Karena itu berkoordinasi bahwa kalau wartawan bilang saya jurnalis sudah lindungi, bukan malah kemudian dihajar, enggak benar itu," katanya.
Baca Juga: Di Banten, Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis Tampilkan Aksi Debus