Politikus Gerindra Minta Penyebar Hoaks Ambulans DKI Bawa Batu Ditindak

Jum'at, 27 September 2019 | 20:45 WIB
Politikus Gerindra Minta Penyebar Hoaks Ambulans DKI Bawa Batu Ditindak
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik [suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPRD Jakarta Mohamad Taufik mengaku prihatin dengan adanya berita bohong atau hoaks soal petugas ambulans yang disebut polisi mengangkut batu dan bensin saat kerusuhan pelajar di kawasan gedung DPR, Senayan, Jakarta. Kabar tersebut sebelumnya disampaikan lewat unggahan akun twitter dan Instagram @TMCPoldaMetro yang kekinian sudah dihapus karena ada kesalahpahaman.

Taufik menyebut perilaku menyebar hoaks sangat tidak pantas. Terlebih lagi di Indonesia yang menganut sistem demokrasi.

"Kan dia menyebar berita kebohongan. Nah harus ditindak dong. Penyebar berita kebohongan harus ditindak," ujar Taufik saat dihubungi, Jumat (27/9/2019).

Ketua DPW Gerindra DKI Jakarta ini menganggap tindakan hukum harus tetap dijalankann meskipun yang menyebarkan hoaks adalah pihak kepolisian. Apalagi yang menjadi sasaran hoaks adalah tenaga medis yang memberikan pertolongan untuk para korban.

Baca Juga: Ini Wujud Ambulans yang Diduga Bawa Batu Anak STM

"Jadi petugas salah, diproses hukum. Yang salah diproses secara hukum. Sangat disayangkan lah itu, apalagi petugas kesehatan," jelasnya.

Meskipun kepolisian sudah menyebarkan informasi yang salah, Taufik tetap mengapresiasi karena pihak aparat itu sudah mengakui kesalahannya. Namun Taufik berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Ya cuma harus jadi pelajaran supaya tidak terulang lagi," pungkasnya.

Polisi datangi ambulans - (Facebook/Eq Prasetyo)
Polisi datangi ambulans - (Facebook/Eq Prasetyo)

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menjelaskan ada kesalahpahaman aparat Brimob terkait tuduhah mobil ambulans membantu menyuplai batu dan bensin saat terjadi bentrokan dengan massa pelajar SMK/STM saat demonstrasi di DPR RI, kemarin.

Hal itu disampaikan Argo menanggapi video viral anggota Brimob yang menuduh petugas medis dan ambulans milik Pemprov DKI membantu pendemo menyiapkan batu dan bensin.

Baca Juga: Bawa Batu hingga Bom Molotov, Perusuh Berlindung di Ambulans Bukan Anak STM

Setelah diselidiki, kata Argo, terjadi salah paham dari petugas Brimob yang melakukan sweeping terhadap enam unit mobil ambulans di dekat Gardu Tol Pejompongan, Jalan Gatot Soebroto, Kamis (26/9/2019) dini hari.

Dia mengklaim jika batu dan bensi yang ditemukan adalah milik massa aksi. Saat itu, sejumlah massa aksi berlarian mencari perlindungan di mobil ambulans.

Cuitan di akun TMC soal video ambulans diduga membawa batu. (Twitter)
Cuitan di akun TMC soal video ambulans diduga membawa batu. (Twitter)

"Jadi anggapan dari Brimob, diduga mobil ini yang digunakan perusuh, tapi bukan. Perusuh masuk ke mobil untuk perlindungan," kata Argo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI