Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan mahasiswa tidak ada yang ingin berbuat rusuh saat melakukan aksi demonstrasi. Fahri mengatakan mahasiswa membutuhkan sebuah dialog untuk menyampaikan aspirasi.
"Mahasiswa akan berdialog, mahasiswa cuma mau damai, mau dialog, tidak mau kena air mata apalagi kena peluru segala macam," kata Fahri di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Meski demikian, Fahri meminta pada mahasiswa yang melakukan demonstrasi untuk tidak mencoba melakukan provokasi kepada aparat kepolisian yang berjaga. Kalau sudah menggunakan provokasi berujung dengan kerusuhan, maka tak dipungkiri pasukan bersenjata pun akan bertindak.
Ia kemudian bercerita saat masih menjadi mahasiswa yang juga aktif turun ke jalan untuk menyampaikan kritiknya kepada pemerintah pada masa 1998. Saat itu, Fahri dan kawan-kawannya paling menghindari menyanyikan yel-yel bernada provokasi.
Baca Juga: Pakai Baju Tahanan KPK dan Tangan Diborgol, Imam Nahrawi: Ini Takdir Saya
"Dulu kami waktu demo, lagu kami itu hati-hati provokasi. Jangan biarkan aparat main senjata karena kita provokasi. Kita enggak mau itu," ujarnya.
Fahri meminta kepada mahasiswa-mahasiswa zaman sekarang untuk tidak memancing emosi dari aparat kepolisian. Apalagi sampai harus membakar fasilitas-fasilitas milik aparat dan merusak fasilitas publik.
"Itu tak benar, tak ada dalam abjad demonstrasi mahasiswa apalagi saya dulu gitu. Kita menghindar, enggak boleh," tuturnya.
Fahri mengingatkan kalau mahasiswa tidak mengendalikan diri sehingga menimbulkan adanya gesekan justru yang akan hadir ialah aparat keamanan.
"Tapi kalau anda biarkan kekacauan itu yang datang yang bersenjata," katanya.
Baca Juga: Sindir Gamer yang Asyik Push Rank, Poster Mahasiswa Ini Viral