Takut Dimarahi Bu Risma Ketimbang Polisi, Mahasiswa Ogah Injak Taman

Jum'at, 27 September 2019 | 15:24 WIB
Takut Dimarahi Bu Risma Ketimbang Polisi, Mahasiswa Ogah Injak Taman
Para pelajar STM yang ikut aksi 'Surabaya Menggugat' di depan Kantor DPRD Jatim. (Suara.com/Arry S).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada kesan menggelitik di balik demonstrasi #SurabayaMenggungat oleh mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat yang digelar di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Kamis (26/9/2019).

Tak sekadar menyuarakan penolakan terkait RUU bermasalah, nyatanya mereka juga menjunjung tinggi pesan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Para demonstran enggan membuat Bu Risma murka sehingga memilih untuk tertib, tidak merusak taman kota.

Akun Twitter @firstarizki mengingatkan prinsip tersebut hingga viral media sosial. Ia menyebutkan kalau kemarahan Bu Risma lebih seram ketimbang kekacauan di negeri ini.

Baca Juga: BEM Tolak Dialog Tertutup di Istana, Menristek: Jika Terbuka, Itu Pidato

"Buat teman-teman yang hari ini mau aksi di Surabaya. Tolong ingat ini. 1. Jangan Rusak Taman 2. Jangan Rusah Taman 3. Jangan Rusak Taman 1o0. Jangan rusak taman. Lebih serem diamuk Bu Risma timbang negoro iki kacau (ketimbang negara ini kacau). Westalah, percaya @yeahmahasiswa)," tulisnya.

Warganet pun ramai memberikan balasan bernada kocak seperti ini.

"Bu Risma kalau marah, Kim Jong Un diem," celoteh @arioktavianto17.

"Bu Risma kalo marah, Donald Trump jongkok sambil tutup kuping terus ngomong ampun bu ampun," kata @intannuraini06.

"Lebih seram marahnya Bu Risma daripada anak STM," ungkap @alfa_hasanah.

Baca Juga: 2 Mahasiswa Ditembak Mati saat Demo, FPR: Rezim Jokowi Fasis

Surabaya menggugat tak boleh rusak taman kota. (Twitter)
Surabaya menggugat tak boleh rusak taman kota. (Twitter)

Bukan tanpa alasan, mereka begitu menjunjung tinggi pesan Wali Kota Surabaya. Mereka belajar dari peristiwa yang pernah terjadi beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI