Suara.com - Sebanyak 14 personel kepolisian harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati imbas dari unjuk rasa di Gedung DPR RI pada 24-25 September 2019.
Kepala RS Polri, Kombes Rusdianto mengatakan, ke-14 personel kepolisian itu mengalami luka terkena lemparan batu dan benturan.
"Yang terluka itu bermacam jenisnya, ada yang kena lemparan batu dan juga terkena benturan batu," kata Kombes Rusdianto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/9/2019).
Sebagian dari mereka kondisinya mulai membaik dan direncanakan bisa pulang hari ini. Sementara satu personel mengalami dislokasi rahang karena lemparan batu masih akan ditindak operasi.
Baca Juga: Satu Pelajar Tewas saat Long March, Pengakuan SMA Al Jihad Demo ke DPR
"Ada yang terkena benturan dari lemparan batu, kena rahangnya, sehingga rahangnya terlepas, dislokasi namanya. Itu kita operasi untuk mengembalikan kembali. Sehingga dia diperban seluruh kepalanya untuk memperbaiki posisi," ungkap Rusdianto.
Sementara itu untuk mahasiwa, RS Polri merawat 2 mahasiswa yang alami luka ringan. Kedua orang mahasiswa ini dirawat karena mengalami sesak napas akibat asap gas air mata.
"Mahasiswa luka ringan saja, hanya 2 orang. Kena gas air mata, sesak kita rawat," kata Rusdianto.