Satu Pelajar Tewas saat Long March, Pengakuan SMA Al Jihad Demo ke DPR

Jum'at, 27 September 2019 | 13:15 WIB
Satu Pelajar Tewas saat Long March, Pengakuan SMA Al Jihad Demo ke DPR
Pelajar menghindari gas air mata saat terlibat bentrok dengan polisi ketika melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Jalan Layang Slipi, Jakarta, Rabu (25/9). [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guru Bimbingan Penyuluhan (BP) SMA Al-Jihad, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Zaenuddin mengungkapkan sebanyak 30 siswanya ikut aksi demonstrasi di depan Gedung DPR yang berujung bentrok dengan aparat kepolisian.

Zaenuddin mengatakan, alasan puluhan SMA Al Jihad itu ikut turun ke jalan setelah melihat unggahan yang viral berisi seruan aksi pelajar untuk bergerak ke gedung DPR.

Terkait hal itu, pihak SMA AL-Jihad sudah mendata nama-nama siswa yang ikut aksi tersebut.

"Ada 30-an siswa, itu yang terdaftar ikut rombongan, tapi setelah itu kan ada yang pada mencar. Anaknya juga pada ngaku iya pak saya ikut. Dia sebenarnya ikut katanya karena ada postingan yang menyerukan pelajar ikut demo," kata Zaenuddin saat ditemui di SMA Al-Jihad, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (27/9/2019).

Baca Juga: Demo Mahasiswa dan Anak STM di Jambi, Polisi Temukan Bom Molotov

Bidik layar foto pelajar tewas saat ikut long march ke gedung DPR, RI. (Dok. Facebook Sidik Sasmita).
Bidik layar foto pelajar tewas saat ikut long march ke gedung DPR, RI. (Dok. Facebook Sidik Sasmita).

Zaenuddin pun mengungkapkan 30 siswa tersebut pun telah diberi bimbingan dan penyuluhan dari pihak sekolah dan aparat kepolisian.

Setelah diberi bimbingan 30 siswa tersebut pun mengaku pada dasarnya tidak mengerti apa tujuan mereka mengikuti aksi demonstrasi di depan DPR RI.

"Tapi pas ditanya tujuannya, mereka pun pada enggak ngerti apa. Katanya, cuma solidaritas aja karena ada seruan pelajar ikut demo," ungkapnya.

Zaenuddin pun telah mengimbau kepada seluruh orang tua siswa agar memantau anak-anaknya. Salah satunya menyarankan agar para orang tua siswa untuk menjemput anaknya tatkala pulang sekolah.

Untuk diketahui pada Rabu (25/9), ratusan pelajar SMA dan STM se-Jabodetabek menggelar aksi demonstrasi di Jakarta menolak beragam rancangan undang-undang (RUU) bermasalah. Demonstrasi itu pun akhirnya berujung bentrok sehingga memantik kerusuhan di beberapa kawasan di DPR seperti di Palmerah dan Slipi. 

Baca Juga: Jadi 'Buronan' Anak STM, Ini Komentar Lucu Denny Siregar

Bagus Putra Mahendra (15) siswa kelas XI SMA Al- Jihad, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara menjadi salah satu korban meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI