Dikenal Baik, Guru SMA Al-Jihad Kaget Bagus Meninggal Saat Hendak Demo

Jum'at, 27 September 2019 | 12:40 WIB
Dikenal Baik, Guru SMA Al-Jihad Kaget Bagus Meninggal Saat Hendak Demo
Suasana SMA Al-Jihad di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (27/9/2019). (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Almarhum Bagus Putra Mahendra (15) siswa kelas XI SMA Al- Jihad, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara dikenal tak pernah memiliki catatan hitam di sekolah. Semua guru pun tak menyangka jika almarhum Bagus tewas akibat kecelakaan saat hendak ikut aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (25/9) lalu.

Guru Bimbingan Penyuluhan (BP) SMA Al-Jihad, Zaenuddin menuturkan semasa duduk di bangku sekolah almarhum Bagus dikenal sebagai siswa yang pendiam dan berprilaku baik. Sehingga, semua guru pun tak ada yang menyangka kalau bagus bisa sampai ikut aksi demonstrasi yang berujung kecelakaan maut.

"Beliau (Bagus) ini sebenarnya kategori anak yang baik, seluruh guru makanya pun terkejut dengan musibah yang menimpa almarhum," kata Zaenuddin saat ditemui di SMA Al-Jihad, Papanggo, Tanjung Priok, Jumat (27/9/2019).

Menurut dia, pada Rabu (25/9) lalu dirinya memang sempat mendengar adanya bisikan-bisikan siswa ingin ikut demo. Setelah mendengar itu, Zaenuddin lantas mengingatkan agar seluruh siswa SMA Al-Jihad yang ketika itu usai mengikuti ujian semester untuk langsung pulang ke rumah dan tidak ikut demo.

Baca Juga: KPAI: Siswa yang Meninggal Bukan Mau ataupun Pulang Aksi di DPR

Tiba-tiba sekitar pukul 11.00 WIB, telepon genggam milik Zaenuddin berdering. Seseorang yang mengaku dari aparat kepolisian mengatakan bahwa ada siswa dari SMA Al-Jihad yang hendak ikut aksi demonstrasi.

"Jadi polisi rupanya ada yang cegat rombongan siswa di sekitar polsek. Saya bilang pihak sekolah tidak ada yang mengizinkan," ujarnya.

Setelah itu, Zaenuddin yang merasa khawatir akhirnya pun langsung mengecek ke lokasi. Zaenuddin pun bersama aparat kepolisian lantas menyisir ke beberapa lokasi seperti terminal Tanjung Priok dan lainnya untuk memastikan tidak ada siswanya yang ikut aksi demonstrasi.

Kemudian, di sekitar jalan menuju Ancol, Zaenuddin melihat sejumlah siswa yang terlihat tengah menaiki kendaraan truk. Hanya saja, siswa tersebut bukan siswa dari SMA Al-Jihad.

"Saya lihat ternyata itu bukan siswa Al-Jihad," katanya.

Baca Juga: Seruan Aksi Siswa Bergerak, Kadisdikpora DIY: Jika Nekat, Harus Kena Sanksi

"Sedangkan di dekat BNI RS Sukmul, itu anak-anak SMA Al-Jihad sudah terlihat pada pulang setelah di halau aparat kepolisian," imbuhnya.

Zaenuddin sendiri mengaku baru mendapat kabar kalau ternyata almarhum Bagus meninggal dunia pada Rabu (25/9) sore menjelang maghrib. Berdasar informasi yang didapatnya dari aparat kepolisian, almarhum Bagus meninggal dunia akibat kecelakaan saat hendak ikut aksi demonstrasi.

"Saya kaget soalnya, pas saya pantau anak anak itu udah pada pulang," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI