Singgung Stunting, Prabowo Khawatir Kuli Priok Kalah dengan Kuli di China

Kamis, 26 September 2019 | 19:23 WIB
Singgung Stunting, Prabowo Khawatir Kuli Priok Kalah dengan Kuli di China
Kamis (20/9/2019) malam di tengah kesibukan Prabowo Subianto menerima tamu kehormatan dari luar negeri, Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru Bicara Prabowo Subianto berdiskusi singkat terkait sikap Prabowo tentang isu-isu kebangsaan belakangan ini, termasuk UU KPK. Prabowo tegas menolak revisi UU KPK dan sikap itu dilanjutkan oleh Fraksi Gerindra. (Twitter/@Dahnilanzar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berbicara soal masalah kekurangan gizi atau stunting yang ada di Indonesia. Prabowo khawatir kalau setara pekerja kasar atau biasa disebut kuli di Indonesia akan kalah performa dengan kuli Vietnam bahkan Korea.

Prabowo menuturkan, Presiden Jokowi sebelumnya mengakui kalau anak-anak Indonesia banyak yang mengalami kekurangan gizi. Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya pada acara simposium 'Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit' di kediamannya, Hambalang, Desa Bojong Koneng, Bogor, Kamis (26/9/2019).

"Pemerintah sekarang saja, rival saya dalam kampanye. Sekarang mengakui bahwa Indonesia saat ini mengalami stunting. Saya sudah bicara mungkin 10 tahun lalu, stunting 1/3 anak-anak Indonesia tidak dapat gizi yang cukup," ujar Prabowo.

Prabowo menuturkan, seorag anak yang terkena stunting salah satunya karena sang ibu pun mengalami kekurangan gizi. Otak, otot dan tulang sang anak tidak berkembang dengan baik. Menurutnya kondisi itu meragukan anak-anak Indonesia dapat bersaing di era modern.

Baca Juga: Beredar Video Prabowo Jajal Mobil Esemka, Ini Kata Gerindra

"Jangan-jangan jadi kuli pelabuhan di Tanjung Priok pun akan kalah dengan kuli di Vietnam atau kuli di China atau kuli di Korea," ujarnya.

Sebelumnya Prabowo sempat melemparkan pertanyaannya terkait dengan masalah stunting yang tak kunjung beres dari 10 tahun silam. Menurutnya, bangsa Indonesia mesti mengakui adanya kesalahan sistem dalam mengurusi gizi anak-anak Indonesia.

"We must do something, what is wrong? Masa kita terus kita tidak mengakui ada sistem yang salah," tuturnya.

Dengan demikian ia meminta kepada guru besar dan intelektual untuk bisa menyampaikan mana yang benar dan mana yang salah dalam kondisi di Indonesia saat ini.

"Kalau kita sudah lihat sekian puluh kali sistem liberal ini tidak bisa membawa perbaikan bagi bangsa dan rakyat kenapa kamu teruskan lagi?," tandasnya.

Baca Juga: Sempat Bertemu BJ Habibie, Prabowo: Kami Bicara Banyak Hal Pokoknya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI