Suara.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membenarkan adanya insiden tembakan gas air mata yang diluncurkan oleh aparat kepolisian ke Wisma Pati TNI AL atau Mess Lumba-Lumba di Bendungan Hilir, saat anak STM berdemonstrasi berujung ricuh, Rabu (25/9/2019) malam.
"Adanya tembakan gas air mata yang masuk ke wilayah Mes Lumba-Lumba. Saya kira jangankan di Mes Lumba-lumba, di depan Istana Negara pun, waktu unjuk rasa, kantor saya di Merdeka Barat... sampai hampir masuk ke halaman belakang, sama halnya dengan di Mes Lumba-lumba," kata Hadi di Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (26/9/2019).
Hadi mengatakan, kejadian sebenarnya tidak sama persis seperti yang terdapat dalam video viral yang menyiratkan terjadi bentrokan antara polisi dan TNI.
"Dalam angle video yang dibaca banyak pemirsa, itu memperlihatkan adanya bentrok," tegasnya.
Baca Juga: Viral Gas Air Mata Sudah Kedaluwarsa, Apa Bahayanya pada Tubuh?
Namun, dia membantah narasi di media sosial bahwa TNI melindungi demonstran yang melarikan diri ke dalam Mess Lumba-Lumba.
Sebab, kata dia, sesuai perundang-undangan, pengunjuk rasa tidak boleh masuk ke bangunan instansi militer.
"Namun yang terjadi di lapangan kemarin adalah justru prajurit Marinir mampu menyelesaikan permasalahan di lapangan, dengan menghalau para pengunjuk rasa itu, dipukul mundur atau dimundurkan sampai ke Senayan atau Bendungan Hilir," kata Hadi.
Sebelumnya diberitakan, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo mengatakan telah melakukan komunikasi terkait insiden yang terjadi di Wisma Pati TNI AL Lumba-lumba, Jakarta Pusat, Rabu malam.
Dedi memastikan gesekan yang sempat terjadi antara personel Brimob dan Marinir pun telah meredam. Dedi mengatakan, para komandan lapangan telah melakukan komunikasi. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk meredam kesalahpahaman.
Baca Juga: Sempat Melawan Pakai Petasan, Pelajar Kocar-kacir Ditembaki Gas Air Mata
"Sudah ada komunikasi dengan para komandan lapangan untuk dapat meredam kejadian tersebut," kata Dedi saat dikonfirmasi Kamis (26/9/2019).
Dedi memastikan, personel Polri-TNI akan tetap bersinergi dalam mengamankan kerusuhan akibat aksi demonstrasi. Sebab, jika tidak, dikhawatirkan nantinya justru ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi tersebut.
“Sinergi di lapangan akan terus dilakukan dan terus ditingkatkan untuk bersama-sama meredam rusuh massa,” ujarnya.
Sebelumnya, gesekan sempat terjadi antara personel Brimob dan TNI AL. Peristiwa tersebut bermula tatkala sejumlah massa demonstran melarikan diri ke Wisma Pati AL, Jakarta Pusat, Rabu (25/9) malam.
Personel TNI AL yang berjaga sempat meminta personel Brimob untuk tidak masuk ke dalam wisma. Namun, personel Brimob tidak terima hingga gesekan pun terjadi.
Berdasarkan video yang beredar, tampak personel Brimob bebrapa kali menembakkan gas air mata ke arah wisma.