Suara.com - Sutradara Joko Anwar buka suara terkait usulan Wakil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah yang memiliki ide ekstrem, membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia mengaitkan hal tersebut DPR yang kini tengah menjadi bulan-bulanan massa terkait beragam RUU bermasalah.
Melalui jejaring Twitter pribadinya, Joko Anwar secara satire mempertanyakan mengapa Fahri Hamzah tidak memberi usulan untuk membubarkan DPR.
Bukan tanpa alasan, hal itu berhubungan dengan aspirasi rakyat Indonesia yang belakangan ini kurang mendapat sambutan baik dari para legislator di Senayan.
Baca Juga: DPR Sahkan Lima Pimpinan BPK RI Periode 2019-2024
"Bang Fahri usul bubarin KPK karena nggak ngaruh korupsi tetap banyak. Nggak usul bubarin DPR karena nggak ngaruh aspirasi rakyat nggak didengar juga?" tanya Joko Anwar, Kamis (26/9/2019).
Seketika, cuitan itu pun mendapat tanggapan dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang memberikan dukungan seperti ini.
"Saya lebih milih DPR yang bubar. Cukup sekali saja saya lihat Fahri belain SetNov, tapi akhirnya kebukti korupsi," kata seorang warganet.
"Bubarin ajalah itu rumah sakit. Makin lama ko makin banyak aja pasiennya," timpal warganet lainnya.
Sebelumnya, dalam acara ILC TV One yang ditayangkan pada Rabu (25/9/2019), Fahri Hamzah mengungkap gagasannya untuk membubarkan lembaga pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Lempar Petugas Pakai Molotov, Dua Anak Diamankan Saat Aksi di Surabaya
Hal itu dinilai lebih ekstrem daripada dengan RUU KPK yang menuai kontroversi. Ia menyebut ide bubarkan KPK telah disampaikan ke beberapa universitas.