Sudah 21 Tahun Reformasi, Sumarsih Minta Penguasa Perbaiki Moral

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 25 September 2019 | 22:54 WIB
Sudah 21 Tahun Reformasi, Sumarsih Minta Penguasa Perbaiki Moral
Maria Catarina Sumarsih (kaus hitam) turut menyoroti dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oknum aparat kepolisian saat aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9) kemarin. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maria Catarina Sumarsih turut menyoroti dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oknum aparat kepolisian saat aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9) kemarin. Sumarsih merupakan ibunda Benardinus Realino Norma Irawan alias Wawan, mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta yang menjadi korban pelanggaran HAM tragedi Semanggi I.

Menurut Sumarsih, peristiwa tersebut menunjukkan bahwa diusai 21 tahun reformasi kekerasan masih saja terjadi.

"Kami merasa 21 tahun reformasi namun kekerasan terus terjadi, hingga saat ini masih banyak teman-teman kita yang berupaya untuk memulihkan kesehatannya," kata Sumarsih di Kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (25/9/2019).

Semarsih menuturkan alasan dirinya selama ini menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu agar peristiwa kekerasan serupa tidak lagi terjadi. Kekinian, demontrasi yang dilakukan ribuan mahasiswa yang menolak rancangan undang-undang (RUU) berujung kericuhan itu pun seakan mengingatkannya kembali dengan tragedi Semanggi II.

Baca Juga: YLBHI Sebut 50 Lebih Mahasiswa Hilang Kontak Usai Demo di Depan Gedung DPR

Ketika itu, tepat 20 tahun silam pada 24 September 1999, mahasiswa Universitas Indonesia, Yun Hap menjadi korban penembakan saat berunjuk rasa di sekitar kampus Universitas Atma Jaya, Jakarta Pusat. Namun, penuntasan kasus pelangggaran HAM berat itu hingga saat ini tidak pernah terselesaikan.

Suasana ricuh aksi unjuk rasa di depan kompleks Parlemen di Jakarta, Selasa (24/9). [Suara.com/Arya Manggala]
Suasana ricuh aksi unjuk rasa di depan kompleks Parlemen di Jakarta, Selasa (24/9). [Suara.com/Arya Manggala]

Untuk itu, Sumarsih pun berharap agar pemerintah dapat memperbaiki moralnya.

"Apa yang kita sampaikan hari ini bermanfaat bagi para penguasa untuk memperbaiki moral, agar apa yang mereka kerjakan akan berpihak pada masyarkat bukan memperkuat kekuasaan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI