Suara.com - Kawasan dekat Stasiun Palmerah, belakang gedung DPR RI, masih menjadi medan pertempuran antara anak-anak STM melawan aparat kepolisian, Rabu (25/9/2019) malam sekitar pukul 18.48 WIB.
Aksi para pelajar untuk menolak sejumlah rancangan undang-undang bermasalah itu berubah menjadi bentrokan dan berlangsung sengit hingga kekinian.
Fakhri Fuadi Muflih, jurnalis Suara.com, mengatakan massa sempat melempar bom molotov ke arah aparat kepolisian.
“Bom molotov itu meledak di dekat kendaran taktis meriam air dan sempat terbakar. Apinya mencapai 2 meter,” kata Fakhri di lokasi.
Baca Juga: Polisi Dihujani Batu Anak STM: Tolong... Tolong... Sudah Kalian Pulang!
Ia menuturkan, polisi lantas berhasil memadamkan api tersebut dalam waktu 15 detik. Bom molotov itu dilemparkan bersamaan saat polisi menembakkan gas air mata ke arah massa.
“Bom molotovnya memakai botol Fanta, begitu meledak, botolnya hancur berkeping-keping,” kata Fakhri.
Sementara, ratusan pelajar dari berbagai SMK/STM melakukan long march melintasi Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Soebroto, Rabu sore. Mereka bergerak dari arah Pancoran menuju Slipi tepatnya Gedung DPR RI.
Selanjutnya, mereka juga menyanyikan salam pada para warga sekitar yang berada di sekitar lokasi. Mereka pun membeberkan identitas STM se-Jabodetabek.
"Assalamualaikum, STM datang bawa pasukan" sambung mereka.
Baca Juga: Ke DPR Lewat Polda Metro: Assalamualaikum, STM Datang Bawa Pasukan
Ratusan pelajar tersebut memakai baju pramuka dan putih abu-abu. Para pengendara pun terpaksa menyingkir mempersilakan ratusan pelajar bergerak menuju Gedung DPR.