Suara.com - Kerusuhan antar pelajar dari berbagai SMK/STM se-Jabodetabek dengan aparat kepolisian terjadi di sekitar jalan Pejompongan hingga Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan sebuah pos polisi di kawasan Palmerah dibakar massa.
Imbas dari bentrokan itu, saat ini kereta dari arah Tanah Abang dan sebaliknya belum dapat melintas menuju stasiun Palmerah.
Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan masih ada kerumunan warga di sekitar titik jalur rel.
"Sejak pukul 16.50 WIB sampai dengan saat ini sejumlah perjalanan kereta dari arah Tanah Abang dan sebaliknya belum dapat melintas di area Stasiun Palmerah karena masih beberapa titik jalur rel masih dipadati kerumunan warga," kata Eva dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/9/2019).
Baca Juga: Polisi Dihujani Batu Anak STM: Tolong... Tolong... Sudah Kalian Pulang!
Eva kemudian menerangkan bagi para masyarakat yang hendak menuju lintas Barat Serpong, Maja dan Rangkasbitung menggunakan kereta api untuk bisa mencari stasiun selain Palmerah atau menggunakan transportasi lainnya.
"Demi keamanan, PT. KAI Daop 1 sudah menempatkan sejumlah personil di lapangan. PT. KAI Daop 1 telah menempatkan sejumlah personil dilapangan untuk terus memastikan keamanan jalur untuk dapat dilintasi kereta," kata dia.
Diketahui, hari ini ratusan pelajar dari SMA, SMK, hingga STM turun ke jalan untuk melanjutkan perjuangan mahasiswa yang berdemo menolak UU KPK hasil revisi dan RKUHP di gedung DPR RI, Selasa (24/9/2019) kemarin. Mereka tegabung dalam seruan STM melawan.
Para pendemo dari kalangam pelajar ini bahkan terlibat bentrok dan menyerang aparat kepolisian dengan batu. Mereka sebelumnya bahkan mencoba melakukan blokade sebagian di kawasan Slipi. Mereka ramai-ramai meneriakkan yel-yel menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) KUHP.
Berbagai poster dipampangkan di depan barisan anggota Brimob. Poster yang dipegang mereka seperti 'Jokowi Of Shit', Jokowi Ganti Sama Bapak Aing.
Baca Juga: Pelajar STM Bentrok dengan Polisi, KPAI Minta Orang Tua Cek Keberadaan Anak
Siang tadi, polisi telah meringkus 200 orang yang sempat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR. Kini mereka telah digelandang ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.