Polisi Dihujani Batu Anak STM: Tolong... Tolong... Sudah Kalian Pulang!

Rabu, 25 September 2019 | 18:50 WIB
Polisi Dihujani Batu Anak STM: Tolong... Tolong... Sudah Kalian Pulang!
Kondisi di belakang Gedung DPR, kerusuhan anak STM. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi Brimob teriak meminta saat dihujani lemparan baru pelajar anak STM di jalan depan lapangan tembak Senayan, Rabu (25/9/2019) malam. Kericuhan kembali terjadi setelah sebelumnya berhenti saat azan Magrib.

Tak hanya baru, mereka pun melempar petasan dan berbagai benda ke arah polisi. Pasukan polisi bertameng hanya berjejer 2 baris di depan pintu masuk DPR lapangan tembak.

Tameng diarahkan ke atas untuk melindungi kepala dan badan.

"Tolong... tolong.... sudah kalian pulang. Tolong kami," begitu teriak puluhan polisi tersebut.

Baca Juga: Ke DPR Lewat Polda Metro: Assalamualaikum, STM Datang Bawa Pasukan

Anak STM melempar batu dari seberang rel kereta. Baru yang mereka lempar berasal dari kerikil bantalan rel.
aza magrub sempat berhenti.

Kondisi di belakang Gedung DPR, kerusuhan anak STM. (Suara.com/Fakhri)
Kondisi di belakang Gedung DPR, kerusuhan anak STM. (Suara.com/Fakhri)

Massa aksi pelajar penolak beragam RUU bermasalah yang didominasi sanak STM, menghentikan serangannya terhadap kerumuman polisi di kawasan perlintasan kereta Stasiun Palmerah dekat DPR RI, Rabu (25/9/2019) saat azan Magrib berkumandang.

Pantauan Suara.com di lokasi, menjelang azan sekitar pukul 17.40 WIB, massa aksi masih sempat melempari polisi yang berada di dalam gedung DPR RI memakai batu. Namun polisi sudah lebih dahulu melakukan gencatan senjata.

Polisi terlihat hanya diam dan bertahan dengan tameng saat dilempari batu. Tak lama, para siswa meminta agar temannya yang lain berhenti melempar karena sudah akan memasuki waktu azan.

"Tahan dulu woi, enggak pernah ngaji lo ya?" ujar salah satu massa kepada temannya di lokasi, Rabu (25/9/2019)

Baca Juga: Hormati Azan saat Bentrok, Anak STM: Tahan Dulu Woi, Gak Belajar Ngaji Lo?

Akhirnya massa STM dan kepolisian hanya terdiam. Kepolisian yang berjaga tetap berada di lokasi dalam kondisi duduk.

Satu Polisi Luka

Seorang petugas kepolisian dari satuan Sabhara terluka di bagian kepala, saat bentrokan dengan aksi ratusan pelajar STM, Jakarta, Rabu (25/9/2019) sore. Darah tampak mengalir hingga ke mulutnya.

Kejadian tersebut terjadi ketika kerusuhan antara polisi dengan pelajar STM di kawasan Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).

Petugas tersebut tampak digotong oleh rekannya yang juga menahan darah keluar menggunakan kain. Petugas kepolisian itu hendak dibawa ke rumah sakit namun kondisi tubuhnya sangat lemas.

"Eh, tolongin ini kakinya enggak bisa naik," kata rekannya sambil mengangkat petugas kepolisian yang terluka itu naik ke atas motor.

Untuk diketahui, hari ini ratusan pelajar dari SMA, SMK, hingga STM turun ke jalan. Mereka tegabung dalam seruan STM melawan. Mereka bahkan terlibat bentrok dan menyerang aparat kepolisian dengan batu.

Kondisi di belakang Gedung DPR, kerusuhan anak STM. (Suara.com/Fakhri)
Kondisi di belakang Gedung DPR, kerusuhan anak STM. (Suara.com/Fakhri)

Ratusan pelajar Sekolah Teknik Menengah (STM) sebelumnya bahkan mencoba melakukan blokade sebagian jalan layang Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019). Mereka ramai-ramai meneriakkan yel-yel menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) KUHP.

Berbagai poster dipampangkan di depan barisan anggota Brimob. Poster yang dipegang mereka seperti 'Jokowi Of Shit', Jokowi Ganti Sama Bapak Aing.

Satu Siswa Luka

Seorang siswa STM korban kericuhan aksi unjuk rasa di belakang gedung DPR RI, persisnya kawasan Palmerah, dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Pelni, Jakarta, Rabu (25/9/2019) sore, karena cedera di kepala.

Korban adalah siswa SMK Sumpah Pemuda di Joglo, Jakarta Barat, berinisial MA yang menurut teman-temannya mengalami robek di bagian kepala.

Dia datang diantar oleh teman-temannya menggunakan motor dan langsung berlari menuju ke IGD RS Pelni dengan memegang kepala yang dibalut perban.

Menurut keterangan teman korban bernama panggilan Oki, polisi menembakkan gas air mata dan para siswa SMK tersebut kemudian melarikan diri menjauhi daerah Palmerah.

Menurut dia, banyak siswa yang tengah dirawat di Puskesmas Palmerah setelah polisi melakukan pembubaran massa.

Ratusan siswa SMK dan STM melakukan demonstrasi di belakang gedung DPR. Mereka melempari kawasan tersebut dengan batu dan petasan, hingga polisi akhirnya menembakkam gas air mata untuk membubarkan massa.

Mereka meneriaki polisi untuk membuka akses masuk menuju gerbang DPR.

Aksi siswa SMK dan STM itu dilakukan setelah pada Selasa (24/9) ribuan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR.

Mereka meminta DPR untuk membatalkan pengesahan beberapa undang-undang yang dianggap bermasalah seperti RUU KUHP, revisi UU KPK, dan RUU Pertanahan.

Aksi pada Selasa berakhir dengan kericuhan yang menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas umum seperti halte Transjakarta dan gerbang tol dalam kota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI