Mahasiswa Pendemo DPR: Saat Sesak Napas, Mulut Saya Ditembak Peluru Karet

Rabu, 25 September 2019 | 12:58 WIB
Mahasiswa Pendemo DPR: Saat Sesak Napas, Mulut Saya Ditembak Peluru Karet
Mahasiswa Universitas Pertamina Jakarta, Naufal Nabil Sigerar saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Pusat Pertamina. (Suara.com/Stephanus Aranditio).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu mahasiswa asal Universitas Pertamina Jakarta, Naufal Nabil Sigerar mengaku tertembak peluru karet saat aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa (24/9/2019) kemarin berakhir ricuh.

Naufal mengatakan keterangan peluru karet didapatnya dari dokter saat ia dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Blok M, Jakarta Selatan, sore kemarin sekitar pukul 17.30 WIB di depan Gedung DPR RI.

Dia mengaku luka-luka di bagian mulutnya itu akibat terkena peluru karet.

"Kata dokter kena tembakan peluru karet. Kemarin sempat kena tembakan peluru dari aparat karena memang kemarin ricuh banget, mata saya saat kejadian itu sudah perih banget, saya sudah enggak bisa napas, sesak. Tahu-tahu saya dapat tembakan dari samping dari deket pagar tuh, ada tembakan meluncur ke saya, terus bibir saya nih sobek juga," kata Naufal di RSPP, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).

Baca Juga: Rusak Akibat Demo, GT Senayan dan Pejompongan Sudah Diperbaiki

Namun Naufal tidak melihat begitu jelas senjata jenis apa yang digunakan polisi saat menembak dirinya.

"Kebetulan saya lihat sekilas aja sih, begitu saya kena tembak saya lihat ada yang lewat depan saya gitu dan itu saya rasa benturan. Itu bukan benturan tangan, tapi benturan peluru itu," tegasnya.

Sementara itu, Kabid Humas RSPP Agus W Susetyo membantah hal itu sebagai pernyataan sepihak yang dikeluarkan Naufal bukan resmi dari pemeriksaan medis RSPP

"Itu pengakuan sepihak dari pasien, dokter enggak bisa lihat ada peluru atau enggak, yang jelas dari malam enggak ada bukti peluru karet atau peluru apapun di dalam tubuh organik pasien. Kalau pasien merasakan yah itu pengakuan dia aja," kata Agus.

Baca Juga: Demo Mahasiswa di DPR Ricuh, Polisi Dalami Keterlibatan Kelompok Lain

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI