Polisi Intimidasi Jurnalis Kompas.com, Tangan Ditarik dan HP Mau Dirampas

Rabu, 25 September 2019 | 12:48 WIB
Polisi Intimidasi Jurnalis Kompas.com, Tangan Ditarik dan HP Mau Dirampas
Bidik layar video viral aksi polisi intimidasi wartawati meliput peristiwa penangkap mahasiwa saat berdemo di gedung DPR RI. Selasa (24/9/2019). (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sontak, NN kembali mereka peristiwa tersebut seraya berteriak agar polisi menghentikan keberingasannya. Sadar aksi gilanya terekam, seorang polisi menghampiri NN dan meminta video tersebut dihapus.

"HP saya dicoba rampas, namun saya segera memasukannya ke balik pakaian dalam. Tas saya ditarik, tangan saya ditarik, mereka nyaris menyerang sampai akhirnya komandannya itu melindungi saya dan membawa saya ke dalam JCC," jelasnya.

"Saya diminta menghapus video dan diminta mengerti bahwa pasukan Brimob sedang mengamuk," tambah NN.

Dua polisi lainnya lantas mengintrogasi NN. Mereka meminta agar video tersebut dihapus dan tidak dipublikasikan ke muka publik.

Baca Juga: Rusak Akibat Demo, GT Senayan dan Pejompongan Sudah Diperbaiki

"Saya tunjukkan ID dan nama lengkap. Mereka terus memberi pengertian bahwa banyak polisi yang terluka. Saya diminta menggunakan nurani untuk tidak mempublikasikan video maupun insiden itu," paparnya.

Kemudian NN meminta izin untuk ke kamar mandi. Di tempat itu, NN mewartakan kejadian tersebut ke kantor.

"Di kamar mandi saya segera mengabarkan kantor dan mengirim video itu. Setelah itu, saya minta diizinkan pulang. Akhirnya saya dibolehkan keluar dari JCC ke arah GBK," tutup NN.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah memberi imbauan kepada awak media yang hendak meliput aksi kemarin. Para awak media diminta untuk berada di belakang aparat kepolisian yang sedang berjaga.

"Pertama kan sudah disampaikan bahwa silakan media di belakang pak polisi, pak polisi mau jalan ya daripada nanti terkena lemparan dan sebagainya. Jadi sudah dikasih warning di sana," kata Argo di Polda Metro Jaya, siang tadi.

Baca Juga: Demo Mahasiswa di DPR Ricuh, Polisi Dalami Keterlibatan Kelompok Lain

Terkait NN yang mendapat intimidasi dari oknum anggota polisi, Argo mempersilahkan untuk membuat laporan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI