Suara.com - Aksi ribuan mahasiswa yang bertajuk Surabaya Menggugat di depan Kantor DPRD Jawa Timur diwarnai aksi saling teriak. Para mahasiswa memaksa merangsek untuk masuk ke dalam gedung.
Pantauan di lokasi, massa yang mencoba memaksa masuk ini menginjak-injak kawat duri yang diletakkan di depan pintu gerbang kantor DPRD. Tak selang lama, kawat duri itu mulai ambles dan massa mulai mendekati pagar.
Aparat kepolisian pun coba menenangkan para massa untuk tidak mudah terprovokasi. Pihak kepolisian akan mencoba mempertemukan koordinator aksi dari setiap kampus.
"Kawan-kawan mahasiswa tolong jangan lakukan ini, jangan mudah terprovokasi. Kami akan mempertemukan kalian dengan anggota dewan tingkat satu, perwakilan dari setiap kampus silahkan ke depan," ucap Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simarmata di depan massa.
Baca Juga: Sempat Ngeyel, Anak STM Pendemo di DPR Kocar-kacir Dibubarkan Polisi
Massa yang di dalam kerumunan kemudian keluar maju melewati kawat berduri yang telah diinjak-injak tadi menuju ke depan aparat kepolisian dengan membawa keranda mayat dari bambu yang ditutupi dengan kain warna hitam bertuliskan 'KPK'.
Leonardus kembali mengimbau kepada para mahasiswa untuk menjalankan aksi dengan tertib dan menjaga ketertiban. Ia mengatakan untuk tetap melaksanakan aksi dengan damai
"Kami tidak akan larang, kami tidak akan melakukan apa apa karena adik adik adalah adik kami semua, adik adik adalah anak kami semua. Tolong jaga keamanan dan ketertiban di kota Surabaya saya percaya adik adik semua," imbuhnya.
Para mahasiswa ini pun diberikan microphone milik aparat kepolisian untuk menyuarakan aspirasinya dengan tetap berada di luar pagar gedung.
Pantauan di lokasi kondisi aksi di depan Gedung Kantor DPRD Jawa Timur masih hingga kini masih tetap berjalan dengan kondusif. Hanya saja kawat berduri penghalang massa diinjak-injak mahasiswa rusak.
Baca Juga: Pasukan Polwan Asmaul Husna Paling Depan Kawal Demo Mahasiswa di Jawa Timur
Kontributor : Arry Saputra