"Pemerintah sering melihat pola-pola gerakan bahwa ketika muncul dan ramai dipandang tidak normal, dituduh ditunggangi dan sebagainya. saya ingin katakan gerakan kita independen. Kenapa sih tidak melihat gelombang massa besar ini bukan gerakannya yang tidak normal, tapi mungkin cara menjalankan pemerintahannya yang tidak normal," ujar Fatur.
Menanggapi jawaban Fatur, Yasonna tampak senyum-senyum sembari mengangguk-ngangguk. Penonton pun bertepuk tangan.
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra ikut menimpali. Dia mengatakan bahwa mahasiswa sangat kecewa.
"Kami sangat kecewa ketika pemerintah tidak bisa membantahkan begitu banyaknya permasalahan yang ada di negeri ini..." ujar Manik.
Baca Juga: Demo Mahasiswa di DPR Ricuh, Polisi Dalami Keterlibatan Kelompok Lain
Yasonna pun sempat memotong namun seperti ada masalah pada mic-nya, "Jadi begini dek.."
Manik pun melanjutkan pernyataannya, "...kemudian malah membuat isu baru yang membuat publik ingin berpikir ulang kembali...."
"Jadi begini dek..." kata Yasonna.
Pun Manik tetap melanjutkan pernyataannya, "...saya rasa publik bisa menilai mana massa yang bergerak secara organik dan mana gerakan massa yang diarahkan dengan uang."
Yasonna pun mempertanyakan soal unjuk rasa yang berujung pada pembakaran, "Jadi begini dek. Kalau sudah membakar sampai ada korban, tell me! Emang itu tujuanmu?"
Baca Juga: Mahasiswa Digebuki Polisi di DPRD Sumut, Kapolda Janji Selidiki
Manik pun menjawab pertanyaan Yasonna, "Tentu bukan, dan itu bukan kami."