Suara.com - Usai aksi demo di sekitar Komplek gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (24/9) malam, yang diwarnai aksi pembakaraan kendaraan bus dan sepeda motor, kerangkanya masih teronggok di tepi jalan di lokasi tempatnya terbakar hingga Rabu (25/9) pagi.
Hingga Rabu pagi, terlihat kerangka satu unit sepeda motor terbakar di dekat perempatan lampu lalu lintas Jalan Gelora dan Jalan Tentara Pelajar, kemudian pada jarak sekitar 100 meter terlihat kerangka lima unit sepeda motor yang teronggok di dekat Pos Polsubsektor Palmerah, di Jalan Tentara Pelajar.
Namun, ada satu unit sepeda motor yang terparkir masih utuh di dekat satu unit kendaraan sepeda motor yang terbakar.
Sepeda motor itu dibakar massa pedemo pada sekitar pukul 21.00 WIB. Pada saat itu, sejumlah orang dari massa pedemo juga tampak berkali-kali melemparkan kembang api ke udara.
Baca Juga: Demo Ricuh di DPR, KCI Pastikan Tak Ada Kerusakan di Stasiun Palmerah
Petugas dari kepolisian berusaha menghalau para pendemo dengan menyemprotkan gas air mata. Mereka menghindar sebagian ke Stasiun Palmerah dan menjauhi dari depan Pos Polsubsektor Palmerah.
Sekitar satu jam kemudian, pada sekitar pukul 22:00 WIB, satu unit kendaraan bus polisi dibakar oleh massa di Jalan Gelora, dekat lapangan Tenis Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta dan kerangkanya hingga Rabu pagi masih teronggok di lokasi.
Pada saat itu, aparat juga berusaha menghalau massa tersebut dengan menyemprotkan gas air mata, sampai ke pertigaan dekat Kantor Kelurahan Senayan.
Seorang anggota polisi di dekat pintu gerbang belakang Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, mengatakan massa yang melakukan aksi pada malam hari, tidak bisa dipastikan lagi bahwa mereka adalah mahasiswa atau bukan.
Menurut dia, massa yang melakukan aksi pada malam hari itu, tidak mengenakan jaket almamater.
Baca Juga: Trending Wiranto, Netter: Demo Besar, Beda Tahun, yang Muncul Orang Sama
Ada juga petugas kepolisian yang mengatakan, sulit mengidentifikasi massa pada malam hari, karena suasananya sudah gelap.