Dikeroyok Oknum Aparat dalam Demo Makassar, Ini Cerita Jurnalis LKBN Antara

Rabu, 25 September 2019 | 06:33 WIB
Dikeroyok Oknum Aparat dalam Demo Makassar, Ini Cerita Jurnalis LKBN Antara
Ilustrasi - Aksi demonstrasi para jurnalis meminta dihentikannya kekerasan terhadap wartawan. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Karena merasa iba, saya berusaha untuk mengingatkan para aparat penegak hukum ini, untuk tidak memukuli mahasiswa seperti itu. Saya berusaha mengingatkan bahwa perlakuan itu diliput media, imbasnya bisa berakibat pada kredibilitas kepolisian di mata publik. Karena kejadian itu fakta, maka jurnalis berhak meliputnya, sebab (tugas kami) dilindungi Undang-Undang Pers," kata Darwin.

Tapi nyatanya, bukannya mendengar ucapan Darwin, sejumlah oknum polisi malah marah dan melarang meliput, bahkan mencoba menghalang-halanginhya mengambil gambar.

"Bahkan ada yang menghardik saya dengan kata-kata menantang. Lalu saya dikerumuni mereka, lantas dipukuli beramai-ramai seperti mahasiwa tadi," ungkap Darwin lagi.

Ketika dipukuli itu, Darwin mengaku sudah mencoba memberi tahu bahwa dirinya bersama rekan media lain adalah jurnalis. Namun, para oknum polisi tersebut tak menggubrisnya, serta tetap memukuli dirinya beserta rekan media lain.

Baca Juga: 90 Korban Demo Ricuh di DPR Dilarikan ke RS Pusat Pertamina

"Saya beserta kawan, teman media lain yang juga meliput, berusaha mengatakan bahwa kami dari media, wartawan. Tapi tetap disikat. Hingga kepala saya kena pentungan, sampai bocor, tangan lebam, hingga perut dan dada masih sesak sebab dihadiahi tendangan sepatu lars dari petugas yang masih berbekas di baju putih yang saya kenakan," beber Darwin.

Demo ricuh di Makassar (Twitter)
Salah satu rekaman gambar demo ricuh di Makassar. (Twitter/captured)

Untunglah menurut Darwin, dirinya lantas bisa bernapas lega, ketika Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo membantunya keluar dari amukan para oknum personel kepolisian itu.

"Saya dipeluk untuk diselamatkan dari amukan oknum-oknum itu, hingga saya berhasil keluar dari zona merah tempat mereka melampiaskan kemarahannya kepada mahasiswa. Setelah itu, saya dibawa kawan-kawan duduk sejenak, lalu dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bros Makassar," ucap Darwin.

Menurut Darwin pula, ketika dirinya dibawa ke RS Awal Bros, ternyata sudah banyak mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit tersebut.

"Ternyata setibanya di sana, ada puluhan mahasiswa terkapar, sampai pihak rumah sakit pun terpaksa menjadikan ruang pelayanan sebagai unit gawat darurat, karena ruang IGD sudah penuh," kata Darwin.

Baca Juga: Ketika Aksi Unjuk Rasa di DPR Berakhir Ricuh

Meski telah sempat dirawat di rumah sakit, Darwin menyebut bahwa belakangan kondisi kepalanya masih terasa sakit. "Semua badan terasa lemah usai dirawat di rumah sakit," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI