Cerita Nabila yang 30 Menit Tertahan di KRL saat Aksi Mahasiswa Ricuh

Selasa, 24 September 2019 | 23:33 WIB
Cerita Nabila yang 30 Menit Tertahan di KRL saat Aksi Mahasiswa Ricuh
Mahasiswa masih memadati Stasiun Palmerah, sebagian besar bergerak pulang, sementara sebagian masih bertahan, Selasa (24-9-2019) malam. [Antara/Laily Rahmawaty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Sempat dibuka lagi pintu keretanya buat masukin penumpang-penumpang yang dominan mahasiswa almamater biru. Dari penglihatan saya kayaknya dari Sukabumi. Nah sehabis itu baru bisa jalan," kata Nabila.

Terjebak kerusuhan seperti yang terjadi pada hari ini di sekitar DPR, kata Nabila merupakan pengalaman pertamanya. Ia mengaku bingung harus berbuat apa dan hanya mengikuti imbauan petugas kereta.

Beruntung tak ada luka maupun trauma yang ia alami usai berada di tengah situasi ricuh pendemo. Kekinian Nabila juga mengabarkan telah sampai di stasiun tujuan dan melanjutkan perjalanan pulang.

"Bingung sih sebenarnya kalau di dalam kereta, benar-benar tak bisa melihat apa-apa cuma suara-suaranya saja. Alhamdulillah tak kena gas air mata soalnya naik kereta dari Tanah Abang langsung turun ke Palmerah," kata dia.

Baca Juga: Tangkap Mahasiswa sampai Masuk Masjid, Polda Sulsel Minta Maaf

Sebelumnya diberitakan, massa unjuk rasa sempat melakukan aksi pembakaran di jalan sekitar Stasiun Palmerah. Mereka bahkan turut merusak dan membakar pos polisi yang berada di seberang stasiun tersebut.

Aparat kepolisian yang bersiaga di area dalam pagar DPR RI berupaya memukul mundur massa dengan menembakan gas air mata.

Namun upaya tersebut mendapat perlawanan massa yang menembakan kembang api dan menjebol pintu DPR dindekat jempatan penyeberangan orang Stasiun Palmerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI