Bentrok Seusai Magrib, Mahasiswa Dihujani Gas Air Mata di Belakang DPR

Selasa, 24 September 2019 | 18:41 WIB
Bentrok Seusai Magrib, Mahasiswa Dihujani Gas Air Mata di Belakang DPR
Situasi bentrokan mahasiswa dengan aparat di belakang Gedung DPR. (Suara.com/Novian).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahasiswa dari berbagai universitas masih bertahan terkait aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU KPK hasil revisi dan RKUHP di Gedung DPR RI, Selasa (24/9/2019) malam.

Massa yang berada di belakang gedung DPR pun kembali mencoba merangsek ke dalam Kompleks Parlemen seusai salat Magrib. Padahal sebelumnya massa aksi cukup tenang saat adzan berkumandang.

Terkait tindakan tersebut, aparat kepolisian pun lantas menembakkan gas air mata untuk memukul mundur para mahasiswa.

Pantaaun Suara.com, kericuhan di bagian pintu belakang DPR terjadi sekitar pukul 18.20 WIB. Mahasiswa yang ditembaki gas air mata kemudian melakukan perlawanan balik dengan melemparkan batu dan botol minum.

Baca Juga: Demo Ricuh di DPR, Polisi Tembakkan Water Cannon ke Arah Mahasiswa

Dua unit mobil water canon langsung disiagakan di balik pintu pagar guna mencegah tindakan perlawananan massa aksi. Hingga berita ini diturunkan, para pendemo ini masih bertahan di sekitaran belakang gedung DPR.

Sebelumnya, massa aksi mahasiswa mencoba merangsek masuk dengan mendobrak gerbang bagian di pintu belakang DPR RI. Akibatnya satu gerbang lajur keluar parkir mobil berhasil dijebol.

Pantauan Suara.com, gerbang tersebut jebol di salah satu sisinya akibat didorong mahasiswa yang ingin merangsek masuk. Polisi yang berjaga di balik gerbang kemudian langsung menahan agar gerbang tak sampai jatuh.

Kendati berhasil menjebol gerbang, mahasiswa justru tak melanjutkan aksinya merangsek masuk. Mereka malah membuat barikade. Selain mendorong, mahasiwa juga terlihat melemparkan botol plastik ke arah dalam.

Baca Juga: Balada Hape Ketinggalan saat Demo Mahasiswa di DPR

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI