Tuding Ada Penyusup, Polri: Mahasiswa Nanti Didesain Jadi Martir

Selasa, 24 September 2019 | 14:56 WIB
Tuding Ada Penyusup, Polri: Mahasiswa Nanti Didesain Jadi Martir
Mahasiswa yang berdemo di depan DPR RI sempat bersitegang dengan aparat kepolisian. (Suara.com/Fakhri).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang aksi unjuk rasa melutup di sejumlah kota besar di Indonesia sejak kemarin hingga hari ini.

Elemen mahasiswa baik di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Banyumas hingga Makassar turun ke jalan memprotes RUU KUHP dan RUU KPK yang kekinian panen kritik.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menyebut, aksi unjuk rasa yang kekinian digelar rawan disusupi oknum tertentu. Oknum tersebut dikhawatirkan akan melakukan aksi kerusuhan.

"Khawatirnya, momentum demo yang harusnya damai dimanfaatkan pihak tertentu yang menghendaki demo itu berakhir tidak damai tapi demo itu berakhir rusuh," kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (24/9/2019).

Baca Juga: Mahasiwa Demo Lagi di DPR, 15 Ribu Personel TNI-Polri Tak Dibekali Senpi

Guna menangkal agar aksi kerusuhan tak meletup, polisi telah melakukan koordinasi dengan koordinator lapangan massa aksi. Jika massa aksi melihat adanya orang yang mencurigakan, maka polisi mengimbau untuk segera melapor.

"Jika melihat adanya orang tidak dikenal, bukan dari rombongannya tapi ada di kerumunan, segera laporkan ke polisi," katanya. 

Lebih lanjut, Dedi meminta agar massa aksi untuk waspada dengan adanya penyusup. Sebab, atribut mahasiswa kekinian sangat mudah untuk diperoleh.

"Dan sangat diwaspadai, mereka juga harus waspadai penyusup yang masuk ke dalam kelompok mereka, karena atribut mahasiswa bisa didapat mudah oleh siapa saja, ini yang kita khawatirkan," imbuhnya. 

Dedi mengatakan, pihaknya tak menggunakan peluru tajam dalam pengamanan unjuk rasa kali ini. Jika nantinya ada mahasiswa yang terluka akibat peluru tajam, kata Dedi, maka unjuk rasa telah didesain menciptakan martir.

Baca Juga: Wamena Rusuh, Bandara Dijaga Ketat TNI dan Polri

"Kepolisian dalam pengamanan demo yang terpenting adalah tidak dibekali peluru tajam. Jadi kalau ada nanti mahasiswa yang terluka ataupun bahkan meninggal dunia karena peluru tajam itu bisa dipastikan sudah didesain sama mereka nanti demo (mahasiswa) itu dijadikan triger atau jadi martir saat itu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI