Korban Tewas Kerusuhan di Wamena Bertambah, Jadi 23 Orang

Selasa, 24 September 2019 | 13:32 WIB
Korban Tewas Kerusuhan di Wamena Bertambah, Jadi 23 Orang
Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). [ANTARA FOTO/Marius Wonyewun]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019) kemarin memakan korban jiwa. Kekinian, korban tewas bertambah menjadi 23 orang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan sebanyak 77 orang dinyatakan mengalami luka-luka. Dedi menuding kalau Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sebagai dalang kerusuhan tersebut.

"23 (orang) meninggal dunia untuk Wamena dan luka-luka 77 orang. Pelaku diduga kelompok KNPB (Komite Nasional Papua Barat) sebagai dalang kerusuhan di Wamena," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (24/9/2019).

Selain di Wamena, kerusuhan juga pecah di kota Jayapura, Papua. Dalam kerusuhan tersebut, satu anggota TNI dan tiga mahasiswa meninggal dunia.

Baca Juga: Depan Perwakilan Papua, Moeldoko: Daerah Tidak Stabil Sulit untuk Membangun

"Untuk Jayapura, empat orang. Satu TNI dan tiga mahasiswa eksodus," kata dia.

Selain itu, Dedi menuding kalau Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menjadi dalang kerusuhan di Jayapura. Diduga, AMP digerakkan oleh KNPB.

"Sebagai dalang kerusuhan dari AMP digerakan oleh KNPB," kata Dedi.

Kerusuhan yang terjadi di Wamena dan Papua kata dia, diduga bakal dibawa untuk dijadikan isu pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di New York, Amerika Serikat, pada 23-27 September 2019.

"Untuk dijadikan isu pada Sidang Umum PBB di New York tanggal 23 sampai 27 September," tutupnya.

Baca Juga: Rusuh di Waena Papua, 733 Mahasiswa Ditangkap Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI