Depan Perwakilan Papua, Moeldoko: Daerah Tidak Stabil Sulit untuk Membangun

Selasa, 24 September 2019 | 12:18 WIB
Depan Perwakilan Papua, Moeldoko: Daerah Tidak Stabil Sulit untuk Membangun
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terima perwakilan anggota DPRD Papua dan Papua Barat. (Suara.com/Ria).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima kedatangan perwakilan dari DPRD Papua dan Papua Barat.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko sempat menyampaikan keprihatinannya atas adanya korban jiwa dari kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, kemarin. 

Moeldoko juga menyampaikan kesedihannya kepada siapapun yang menjadi korban pada peristiwa kerusuhan tersebut. Padahal menurutnya, sebuah kestabilan daerah penting untuk dijaga demi keberlangsungan negara.

"Saya ingin katakan stabilitas papua adalah stabilitas Indonesia. Dan stabilitas Indonesia adalah stabilitas Papua, tidak ada sebuah negara manapun yang tidak stabil, bisa membangun negaranya," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).

Baca Juga: Moeldoko Luruskan Pernyataan Soal 'KPK Hambat Investasi'

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terima perwakilan anggota DPRD Papua dan Papua Barat. (Suara.com/Ria Rizki).
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terima perwakilan anggota DPRD Papua dan Papua Barat. (Suara.com/Ria Rizki).

"Kalau di daerah tidak stabil maka terlalu sulit bisa membangun daerah. Bahkan kita sangat prihatin dengan kejadian yang merenggut jiwa manusia," sambungnya.

Dengan begitu, menurut Moeldoko pentingnya sebuah daerah bisa menjaga kestabilan dalam kehidupan masyarakat. Karena kalau tidak, kestabilan daerah tersebut akan berpengaruh kepada jalannya kestabilan negara.

"Itu maka sudah menjadi kewajiban kita semuanya untuk menjaga situasi, harus stabil. Kalau enggak, kasihan," kata dia.

Di akhir pidatonya, Moeldoko berpesan bahwa Istana selalu terbuka termasuk bagi Papua untuk menjalankan sebuah komunikasi.

"Saya mendampingi bapak presiden, kita komunikasi, saya membuka diri sepenuhnya. Pintu kami terbuka, sepenuhnya, karena semua persoalan bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Baca Juga: Alasan Pemerintah Revisi UU KPK, Moeldoko: KPK Bisa Hambat Investasi

Diketahui, situasi keamanan di Papua kembali membara menyusul adanya kerusuhan yang terjadi di Wanea dan Wanea, Jayapura, Papua, kemarin. Kerusuhan itu diduga dipicu adanya aksi rasial. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI