"Pekerjaan rumah utama bangsa ini adalah memanfaatkan SDM yang melimpah, agar bisa memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja, dan lebih utama, bagaimana agar pekerja tetap dapat bekerja, " katanya.
Khairul menambahkan, SDM merupakan salah satu faktor produksi industri nasional yang masih harus terus diupayakan pengembangannya, agar semakin kompetitif dan produktif. Pencapaian ini tidaklah mudah, karena itu pengembangan kompetensi pekerja menjadi syarat utama.
Kemnaker berharap, lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan dapat ikut berperan mendorong peningkatan kompetensi SDM Indonesia.
"Kita tidak dapat menghindar dari teknologi, bahkan kita segara melakukan upaya positif membentuk ekosistem digital dari semua lini, agar bisa menjadi negara siap digital. Mari kita dukung kebijakan pembangunan kepada orang untuk mengembangkan kemampuan mereka di ekosistem digital ini.
Baca Juga: Wujudkan Reformasi Birokrasi, Kemnaker Canangkan Gerakan Tertib Sadar Arsip
Melalui seminar ketenagakerjaan, Khairul juga berharap adanya masukan/gagasan-gagasan baru dari narasumber dan peserta seminar dalam rangka menciptakan SDM berkualitas dan berdaya saing, termasuk lulusan politeknik untuk dapat diterima dalam pasar kerja dan dunia industri masa depan.
Pembukaan seminar ketenagakerjaan dihadiri Staf Ahli Kemnaker Bidang Ekonomi dan SDM Kemnaker, Aris Wahyudi; Irjen Budi Hartawan; Plt. Dirjen Binwasnaker dan K3, Iswandi Harli; dan 300 peserta yang terdiri dari 120 mahasiswa dan dosen Polteknaker; serta 180 orang manajemen perusahaan.
Acara ini disaksikan anggota dewas BPJSK, Aditya Warman, dan Menaker menyerahkan sertifikat kenggotaan BPJS Ketenagakerjaan kepada Polteknaker dan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada dosen dan tenaga administrasi Polteknaker.