Suara.com - 17 warga sipil dikabarkan tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). Dari informasi yang dihimpun, sebagian dari mereka tewas akibat terjebak dalam gedung yang dibakar massa.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Lektol Cpl Eko Daryanto mengatakan berdasarkan informasi yang didapat ada gedung-gedung yang dibakar massa. Korban tewas ditemukan di dalam gedung maupun kios yang sudah hangus terbakar.
"Sebagian kejebak dalam gedung, ruko, kios yang dibakar sebagian lagi masih identifikasi lapangan," kata Eko saat dihubungi wartawan, Senin (23/9/2019) malam.
Baca Juga: Mahasiswa Papua Baca Puisi 'Ado Mamayo' di Aksi Gejayan Memanggil
Hingga saat ini suasana di lokasi disebut dalam kondisi kondusif. Akan tetapi aparat gabungan TNI - Polri tetap bersiaga untuk mengantisipasi adanya kerusuhan susulan.
"Masih siaga yah para pihak gabungan untuk antisipasi aksi susulan," tandasnya.
Sebelumnya disampaikan, warga sipil yang tewas akibat aksi siswa SMA yang diduga berawal dari isu rasisme tercatat 17 orang. Hal itu disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 1702/Wamena Letkol Inf Chandra Diyanto.
Dandim mengakui warga sipil yang meninggal itu akibat luka benda tajam dan warga yang menjadi korban kebakaran.
Selain 17 orang meninggal, tercatat 65 warga yang mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RSUD Wamena.
Baca Juga: Praka Zulkifli Tewas Dibacok di Papua, Kepalanya Berlumuran Darah