Rusuh Wamena dan Waena, Wiranto: Pasti Menyangkut PBB

Senin, 23 September 2019 | 19:14 WIB
Rusuh Wamena dan Waena, Wiranto: Pasti Menyangkut PBB
Menkopolhukam Wiranto. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menko Polhukam Wiranto meminta masyarakat untuk menunggu informasi lengkap dari pemerintah terkait unjuk rasa berujung kerusuhan di Waena dan Wamena, Papua. 

Hal itu disampaikan Wiranto lantaran mencuriga kerusuhan di Papua itu terjadi bersamaan saat pemerintah Indonesia ikut menghadiri Sidang Majelis Umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Wiranto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak keliru dengan segala informasi yang bertebaran ketika kerusuhan terjadi.

"Karena saya ingin penjelasan ini betul-betul profesional ya tidak sembarangan," kata Wiranto di Kantor Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Usai Demo #GejayanMemanggil, Sekar dan Mahasiswa Lain Punguti Sampah

"(Ini) menyangkut keamanan nasional, pasti ini menyangkut apa yang sedang kita laksanakan (sidang PBB) di New York 3 September ini," imbuhnya.

Lebih lanjut Wiranto belum bisa menjelaskan secara detil terkait dengan apa yang terjadi di Wamena dan Waena. Akan tetapi ia berjanji akan melaporkan setelah mendapatkan berbagai informasi terutama dari pihak kepolisian, Selasa (24/9/2019) besok.

"Secara rinci nanti karena disampaikan oleh Humas Kapolri atau besok setelah kita dapat laporan lengkap kami sampaikan ke masyarakat," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 200 siswa sekolah membakar kantor Bupati Jayawijaya di Kabupaten Jayawijaya, Papua. Mereka melakukan aksi anarkis.

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan pemicu kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua diduga akibat adanya berita bohong atau hoaks.

Baca Juga: Demo Tolak RUU KPK di Bandung, Pekikan Mahasiswa: DPR Tolol!

Dedi mengatakan Direktorat Siber Bareskrim Polri kekinian pun tengah mendalami penyebaran hoaks pemicu kerusuhan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI