Aksi Siswa Protes Guru yang Bilang Monyet, Duduk Perkara Kerusuhan Wamena

Tim Liputan Khusus Suara.Com
Senin, 23 September 2019 | 17:05 WIB
Aksi Siswa Protes Guru yang Bilang Monyet, Duduk Perkara Kerusuhan Wamena
Massa anak SMA saat aksi demo Wamena, Senin (23/9/2019). (Foto: Istimewa / via Jubi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Siswa SMA di Wamena yang terluka saat aksi damai memprotes ujaran rasis, Senin (23/9/2019). [istimewa//majalahwekonews.com]
Siswa SMA di Wamena yang terluka saat aksi damai memprotes ujaran rasis, Senin (23/9/2019). [istimewa//majalahwekonews.com]

”Sebagai akibat dari penembakan ini, para siswa menjadi marah dan mereka membakar rumah-rumah penduduk non-Papua dan juga kantor-kantor pemerintah termasuk kantor bupati di ibu kota Kabupaten Wamena,” tuturnya.

Membakar karena Ditembaki

Ia menuturkan, protes yang dilakukan para siswa Wamena adalah respons terhadap kata-kata rasis seorang guru di SMA PGRI.

”Protes dilakukan oleh para siswa di Wamena adalah hasil dari kata-kata rasis yang menyebut monyet oleh seorang guru non-Papua di SMA PGRI di Wamena, Papua.”

Baca Juga: 200 Bocah SMA Bakar Kantor Bupati Jayawijaya, Kota Wamena Lumpuh

”Oleh karena itu, kami sekali lagi menyerukan intervensi PBB harus segera dilakukan untuk menyelamatkan orang-orang Papua dari genosida,” tuturnya.

Sementara diberitakan Antara, anak sekolah yang berjumlah sekitar 200 orang lebih membakar kantor Bupati Jayawijaya, Kantor Bappeda, Kantor Diskominfo, Kantor BPKAD dan kantor pemerintah lainnya.

Berdasarkan pantauan, aksi pelajar SMA itu terjadi pada pukul 09.30 WIT dan berlanjut di beberapa tempat.

Mereka juga membakar sejumlah kendaraan, merusak sejumlah bangunan milik warga yang berada di sepanjang jalan, misalnya di sekitaran hom-hom.

Gumpalan asap terlihat di lebih dari 9 titik. Seluruh aktivitas pertokoan di Kota Wamena lumpuh.

Baca Juga: Wamena Rusuh Lagi, Dipicu Hoaks Rasisme

Seusai membakar habis kantor-kantor pemerintah, pejabat pemerintah setempat lalu melakukan pertemuan dengan anak-anak berseragam SMA tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI