Polisi Sebut Kerusuhan di Wamena Dipicu Hoaks Rasisme

Senin, 23 September 2019 | 13:18 WIB
Polisi Sebut Kerusuhan di Wamena Dipicu Hoaks Rasisme
Massa anak SMA saat aksi demo Wamena, Senin (23/9/2019). (Foto: Istimewa / via Jubi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan pemicu kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9/2019) diduga akibat adanya berita bohong atau hoaks.

Dedi mengatakan Direktorat Siber Bareskrim Polri kekinian pun tengah mendalami penyebaran hoaks pemicu kerusuhan tersebut.

Dedi menyebut hoaks yang memicu kerusuhan Wamena berkaitan dengan isu rasialisme. Hanya saja, Dedi tidak merinci secara detil terkait hal itu. Dia hanya mengatakan bahwa kekinian pihaknya tengah menelusuri penyebar hoaks tersebut.

"Boleh dikatakan sebaran berita hoaks yang memicu kejadian kejadian yang ada di sana, artinya sudah ditangani," kata Dedi di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin siang.

Baca Juga: Demo di Papua Berujung Anarkis, Bandara Wamena Ditutup

"Tentang rasis tetap, yang mereka kembangkan isu yang sensitif di sana adalah tentang rasis dan penyebar hoaksnya juga sedang di dalami akun-akunnya oleh Direktorat Siber Bareskrim," katanya.

Dia juga mengklaim situasi di Wamena pasca demo berujung rusuh itu sudah dikendalikan aparat TNI-Polri. Menurutnya, keberadaan aparat TNI-Polri untuk meredam massa agar tidak terjadinya kerusuhan yang semakin meluas.

"Alhamdulillah sampai hari ini berdasarkan informasi situasi sudah dikendalikan oleh aparat TNI dan Polri dan selalu kita imbau dengan melakukan pendekatan sosial dengan menggunakan tokoh gereja, tokoh agama, kemudian para tokoh adat disana termasuk pemerintah daerah untuk tidak terprovokasi dengan sebaran berita hoaks," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI