Suara.com - Mahasiswa mengatasnakamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).
Mereka ada sekitar ratusan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung KPK. Mereka membentangkan panji-panji benderanya dan membawa mobil komando.
Awalnya, aksi berjalan lancar dan tertib. Orator secara bergantian menyuarakan tuntutannya yakni meminta tiga pimpinan KPK, Agus Rahardjo, Laode M Syarif, dan Saut Situmorang untuk segera mundur dari jabatannya.
Aksi diwarnai dengan pelemparan telor busuk ke arah Gedung KPK. Pelemparan telur tersebut sebagai simbol bahwa KPK dibawah pimpinan Agus Rahardjo Cs busuk.
Baca Juga: Desak Agus Rahardjo Cs Mundur, PMII Beringas di KPK
"Kami dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyatakan sikap, meminta KPK untuk tidak menjadi alat politik," kata Koordinator Aksi Nasional, Muhammad Syarif Hidayatullah di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).
Syarif juga menyoroti status tersangka Imam Nahwari di KPK hingga akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Diketahui, KPK telah menetapkan Imam Nahrawi sebagai tersangka dalam kasus suap dana hibah Kemenpora kepada KONI.
Terkait hal itu, para pendemo dari PMII ingin memandang KPK terlalu terburu-buru menetapkan Nahrawi sebagai tersangka.
"Terlepas dari Pak Imam itu alumni PMII, kami melihat penetapan tersangka dilakukan tergesa-gesa. Dalam kondisi ada pimpinan (KPK) yang mundur, penyidiknya juga, tiba-tiba ada penetapan tersangka," kata dia.
Baca Juga: Usai Demo Rusuh, Pegawai KPK Bersihkan Sisa Lemparan Telur
Usai melakukan pelemparan telor, massa kemudian membakar ban bekas sambil bernyanyi-nyanyi. Pihak kepolisian yang mengamankan jalannya aksi langsung memadamkan aksi pembakaran ban bekas tersebut.
Selain itu, PMII juga mendesak agar Presiden Jokowi segera melantik lima pimpinan KPK yang baru agar segera menjabat. Serta, mendukung DPR untuk secepatnya mengesahkan Undang-Undang (UU) tentang KPK.
"Percepat pelantikan pimpinan KPK terpilih dan mendukung pengesahan UU KPK oleh DPR," ucapnya.
Namun, pemadaman tersebut mendapat perlawanan dari massa aksi. Alhasil, aksi dorong-dorongan antara massa PMII dengan pihak kepolisian sempat terjadi.
Tak berselang lama, massa kembali membakar ban bekas. Pihak kepolisian pun langsung merangsek dan membubarkan massa dari PMII. Aksi kejar-kejaran sempat terjadi ketika polisi membubarkan massa aksi.
Namun, kejadian tersebut tidak berlangsung lama. Orator yang ada di atas mobil komando menenangkan para pasukannya. Pun demikian pihak kepolisian yang menarik mundur pasukannya.