Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dalam pidatonya, siapa pun dapat menembakkan peluru kepada pejabat yang melakukan tindak korupsi di negara tersebut.
Duterte berkata, warga bisa menembak mereka, namun jangan sampai membunuhnya.
Bagi warga yang menyerang pejabat yang korup tidak akan dikirim ke penjara, melainkan hanya didakwa dengan perbuatan yang menyebabkan cedera.
"Mereka hanya akan didakwa cedera fisik serius dan akan dibebaskan dengan alasan pembebasan bersyarat," ungkap Durtete dikutip dari laman Newshub, Jumat (20/9/19).
Baca Juga: Dikirimi Sampah dari Kanada, Presiden Filipina Duterte Ancam Perang
Duterte meminta warga untuk ikut mengecam tindakan korupsi. Ia mengakui, korupsi merupakan salah satu masalah tersebesar dalam pemerintahannya kini.
"Jika pejabat korup minta suap, tampar mereka," kata Durtete.
Beragam aksi yang dilakukukan oleh Presiden Filipina ini memang acapkali mencuri perhatian dunia.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kebijakannya dalam memerangi narkoba, walaupun mendapat kritik baik dari kelompok HAM ataupun PBB.
Kebijakan lain yang cukup mencengangkan adalah penghancuran kendaraan yang diimpor secara ilegal. Niatnya ini yakni menumpas orang-orang curang yang tak taat pajak.
Baca Juga: Ditentang Rakyat, Presiden Duterte Mau Ubah Nama Filipina Jadi Maharlika