Upacara Bakar Batu Sambut Mahasiswa Papua Eksodus Dibubarkan, 22 Ditangkap

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 20 September 2019 | 17:19 WIB
Upacara Bakar Batu Sambut Mahasiswa Papua Eksodus Dibubarkan, 22 Ditangkap
Suasana penjagaan sebelum penangkapan di depan kantor Lemasa. [Jubi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Acara adat bakar batu untuk penyambutan bagi mahasiswa Papua eksodus dari banyak daerah Indonesia seusai peristiwa persekusi rasis, yang dilakukan Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) di Timika, Kamis (19/9) kemarin dibubarkan paksa oleh polisi.

Pada hari yang sama, seperti diberitakan Jubi.co.id—media daring yang berbasis di tanah Papua—sebanyak 22 orang ditangkap.

Anggota Lemasa Patris Wetipo kepada Jubi.co.id melalui sambungan telepon Kamis malam mengungkapkan, 22 orang yang ditangkap itu dan kekinian ditahan di Polres Mimika. Lemasa dan pengacara HAM masih melakukan pendampingan.

Sebelumnya, pihaknya sudah memasukkan surat izin ke kepolisian pada Rabu 18 september 2019. Pada pada Kamis 19 September 2019 , pihaknya memasang spanduk bertuliskan “ Posko Darurat,” di depan pintu masuk Honai Lemasa.

Baca Juga: Ibadah Syukuran Eksodus Mahasiswa Papua Dibubarkan Polisi

Pada pukul 08.20 WP, pihak aparat dari Kasat Intel mendatangi tempat kegiatan dan meminta acara itu tutup.

“Kegiatan ini memancing orang lain untuk ikut “ ujarnya saat menirukan perkataan Kasat intel.

Sekitar pukul 12.20 WP, Kapolres Mimika datang dengan rombongan dan membubarkan acara bakar batu itu.

Kapolres Mimika Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto mengatakan, pihaknya tidak mengeluarkan izin karena untuk penyampaian aspirasi seperti itu sudah dilakukan Pemda, TNI, Polri, LPMAK.

“Dan bila tetap ada penyampaian kami selalu siap untuk buka forum dialog. Namun panitia bersikeras untuk tetap laksanakan kegiatan tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: Mahasiswa Papua di Surabaya: Bebaskan Veronica Koman Tanpa Syarat

Sesuai informasi yang didapatkannya, Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang merencanakan acara syukuran tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI